Jakarta (ANTARA) - Ratu Elizabeth II tetap bekerja meskipun mengalami masalah kesehatan, salah satunya saat dia bersemangat menyapa Perdana Menteri Inggris Liz Truss pada Selasa (6/9).
Seperti disiarkan Independent, Jumat, kondisi Sang Ratu melemah setelah mengalami batuk parah dan infeksi dada. Dia juga mengalami sakit punggung, dan telah menjalani operasi untuk tulang rawan yang robek di lututnya.
Tetapi ketika masalah mobilitas baru-baru ini muncul kembali, kekhawatiran pada kondisi kesehatan Ratu Elizabeth meningkat.
Pada Oktober tahun lalu, dia diam-diam dirawat di rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan awal. Dia menginap semalam pertama di rumah sakit setelah delapan tahun terakhir. Sebelumnya, pada Maret 2013, dia pernah dirawat karena serangan gastroenteritis.
Delapan bulan kemudian, Ratu mengalami rasa tak nyaman di pergelangan kaki sehingga Duke of Cambridge harus mewakilinya menghadiri upacara penobatan.
Pada tahun 2016, tak lama setelah hari ulang tahunnya yang ke-90, untuk Pembukaan Parlemen Negara, dia menggunakan lift daripada menaiki 26 anak tangga. Dia juga memutuskan untuk mengakhiri perjalanan ke luar negeri segera setelah itu.
Pangeran Wales mengatakan ibunya berada di Cenotaph for Remembrance Sunday pada November 2017, karena mengalami sakit lutut. Itulah kali pertama kepala negara menyaksikan upacara dari balkon.
Hanya beberapa bulan kemudian, Ratu menjalani operasi mata untuk menghilangkan katarak. Dia diperlakukan sebagai pasien harian dan tidak membatalkan kegiatan apa pun.
Tetapi pada Juni 2018, Ratu terpaksa menarik diri dari kebaktian di Katedral St Paul karena merasa tidak enak badan.
Pada tahun 2020, saat pandemi COVID-19, Ratu dan Duke of Edinburgh mengisolasi diri di Kastil Windsor. Pada tahun yang sama, Ratu terlepas dari masalah lututnya dan bisa mengendarai kuda poni.
Pada Oktober tahun lalu, dia menggunakan tongkat untuk berjalan di Westminster Abbey Service. Pihak Istana Buckingham mengatakan Ratu mengalami masalah mobilitas episodik.
Seminggu kemudian, setelah program musim gugur yang sibuk, dia diminta oleh dokternya untuk beristirahat dan disarankan untuk membatalkan perjalanan ke Irlandia Utara.
Hari berikutnya dia kembali bekerja untuk melakukan tugas-tugas ringan.
Namun, segera setelah itu, dia menarik diri dari lebih banyak keterlibatan di berbagai acara penting, termasuk KTT perubahan iklim Cop26 dan Festival of Remembrance.
Pihak Istana Buckingham mengatakan Ratu disarankan tidak melakukan kunjungan resmi.
Dia berniat menghadiri kebaktian Minggu Peringatan di Cenotaph, tetapi harus membatalkannya karena masalah punggung.
Selama lebih dari tiga bulan, dia hanya melakukan tugas-tugas ringan, termasuk audiensi virtual dan tatap muka di Kastil Windsor.
Tahun ini, serangkaian gelaran acara menjadi kegiatan menantang bagi siapapun di usia 90-an.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Riwayat kesehatan Ratu Elizabeth II hingga menjelang wafat
Berita Lainnya
IDM hadirkan "Melayani Sepenuh Hati" peringati Hari Pelanggan Nasional
Selasa, 3 September 2024 21:09 Wib
Pemerintah konservasi Makam Mantingan Jepara, Jateng
Selasa, 27 Agustus 2024 6:56 Wib
Umat Hindu di Gunungkidul laksanakan Pujawali Pura Segara Wukir
Senin, 19 Agustus 2024 17:18 Wib
Ratu Sofya hayati lakoni film horor "Kromoleo Teror Satu Malam"
Senin, 5 Agustus 2024 13:56 Wib
PT TWC menggandeng RAWHaus kembangkan destinasi Keraton Ratu Boko
Rabu, 31 Juli 2024 19:14 Wib
TWC menghadirkan aktivitas Tamasya Asmara Keraton Ratu Boko
Jumat, 12 Juli 2024 19:50 Wib
Aktris Ratu Felisha hayati jadi hantu "Malam Pencabut Nyawa"
Selasa, 14 Mei 2024 8:12 Wib
Ashira Zamita romantis di "Raja dan Ratu"
Jumat, 3 Mei 2024 17:38 Wib