Gunungkidul (ANTARA) - Umat Hindu di Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta melaksanakan Pujawali ke-5 Pura Segara Wukir di Pantai Ngobaran, yang diharapkan meningkatkan toleransi antarumat beragama di wilayah itu.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Gunungkidul Purwanto di Gunungkidul Senin mengatakan, Pujawali ini merupakan lanjutan dari peristiwa penting lima tahun lalu, di mana PHDI Kabupaten Gunungkidul beserta seluruh jajaran melakukan pemugaran total terhadap Pura Segara Wukir yang telah berdiri sejak 2004.
Pada tahun 2019, dilaksanakan upacara Ngenteg Linggih, sebuah upacara besar untuk menstanakan para dewa dan leluhur.
"Ini menandakan bahwa umat Hindu di Kabupaten Gunungkidul dan seluruh wilayah Nusantara bersama-sama telah melinggihkan beliau, para dewa dan leluhur, untuk mengayomi Nusantara," kata Purwanto.
Ia memperkenalkan berbagai pelinggih di Pura Segara Wukir, mulai dari Sang Hyang Widhi sebagai manifestasi Tuhan yang Maha Esa, Dewa Baruna yang menguasai samudra, hingga Kanjeng Ratu Kidul yang dipercaya menguasai Pantai Selatan.
"Kami menekankan bahwa dengan pujawali ini sebagai upaya menjaga keberadaan pura dan menjadikannya sumber kemakmuran bagi masyarakat sekitar," katanya.
Perwakilan dari Kementerian Agama Kabupaten Gunungkidul Syaban Nuroni menyampaikan komitmen Kemenag Gunungkidul untuk terus mendukung kegiatan keagamaan Hindu di wilayah tersebut.
"Kami siap memfasilitasi berbagai kegiatan keagamaan, baik dalam hal pendidikan maupun ibadah. Semoga dengan adanya kegiatan ini, toleransi antarumat beragama di Gunungkidul semakin kuat," katanya.
Pembina Masyarakat Hindu DIY Didik Widya Putra memberikan apresiasi kepada umat Hindu di Gunungkidul. Ia menekankan pentingnya kerukunan di antara umat Hindu yang jumlahnya relatif kecil di wilayah ini.
"Umat Hindu harus menjadi contoh dalam kerukunan. Meski kecil, kita harus menjadi mutiara di antara yang lain," kata Didik.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta menyampaikan apresiasinya terhadap peran serta umat Hindu dalam membangun harmoni di Gunungkidul. Ia menegaskan bahwa keberagaman agama di Gunungkidul merupakan kekuatan besar bagi bangsa.
"Karakter keagamaan dan karakter kebangsaan adalah dua hal yang harus kita pegang teguh. Dengan berpegang pada agama, kita bisa membentuk moralitas yang kuat untuk membangun bangsa ini," katanya.
Sunaryanta menegaskan, acara Pujawali ke-5 di Pura Segara Wukir ini bukan hanya menjadi perwujudan dari keyakinan spiritual, tetapi juga menunjukkan bagaimana tradisi Hindu dapat membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat, diharapkan Pura Segara Wukir terus menjadi simbol kekuatan spiritual dan ekonomi bagi umat Hindu di Gunungkidul dan sekitarnya.
"Umat Hindu dan masyarakat setempat bekerja sama menjaga eksistensi pura, yang juga berperan sebagai salah satu daya tarik wisata di Gunungkidul," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Umat Hindu di Gunungkidul melaksanakan Pujawali Pura Segara Wukir
Berita Lainnya
Angkasa Pura Indonesia menyalurkan layanan kesehatan keliling di Kokap
Rabu, 30 Oktober 2024 18:20 Wib
Bandara YIA Kulon Progo membuka penerbangan rute baru dukung wisata
Sabtu, 14 September 2024 17:44 Wib
Malam 1 Sura, Pura Mangkunegaran Surakarta kirab enam pusaka
Minggu, 7 Juli 2024 22:02 Wib
Pura Mangkunegaran Surakarta gelar kirab 1 Sura pikat wisatawan
Jumat, 28 Juni 2024 14:53 Wib
Gunung Ruang, Sulut, erupsi, 18 penerbangan dari Bandara Sam Ratulangi dibatalkan
Selasa, 30 April 2024 16:44 Wib
InJourney Airports melayani 4,1 juta penumpang
Jumat, 12 April 2024 21:21 Wib
Pergerakan penumpang di Bandara Soetta 188.795 orang
Sabtu, 6 April 2024 4:19 Wib
Wisatawan padati Ulun Danu Beratan
Sabtu, 10 Februari 2024 12:01 Wib