Hadapi era digital marketing, Polbangtan Kementan bekali mahasiswa sertifikasi kompetensi

id polbangtan,kementan,sertifikasi,kompetensi,digital

Hadapi era digital marketing, Polbangtan Kementan bekali mahasiswa sertifikasi kompetensi

Direktur Polbangtan YoMa Bambang Sudarmanto (ANTARA/HO-Polbangtan YoMa)

Yogyakarta (ANTARA) - Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) Kementerian Pertanian (Kementan) membkelai mahasiswa dengan sertifikasi kompetensi untuk menghadapi era digital marketing.

Siaran pers dari Polbangtan YoMa yang diterima di Yogyakarta, Senin, menyebutkan kemajuan teknologi dan digitalisai pada era belakangan ini merupakan sebuah peluang dan potensi yang besar.

Digitalisasi telah diakui mampu memudahkan hidup manusia dalam segala aspek tidak terkecuali pada aspek bisnis dan usaha. Istilah digital marketing sudah semakin menggema belakangan ini.

Konsep digital marketing menjurus pada upaya atau kegiatan pemasaran yang menggunakan perangkat elektronik dan internet yang dipadukan dengan strategi pemasaran.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) berulang kali turut menekankan tentang pentingnya pemanfaatan teknologi informasi dan inovasi teknologi bagi kemajuan dan peningkatan hasil pertanian.

"Sekarang ini, kalian punya era yang lebih bagus dari era saya dulu. Kenapa? Sekarang kamu bisa tahu kapan datangnya hujan, seperti apa panen, seperti apa hama dan lainnya, cukup dari smartphone. Jadi manfaatkanlah teknologi ini sebaik-baiknya," kata Mentan SYL.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi bahwa Kementan berupaya mewujudkan regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi SDM pertanian, dan meningkatkan jumlah wirausaha muda di bidang pertanian. 

Targetnya, kata dia, pertanian akan menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan, dan dapat berdampak pada penurunan angka pengangguran serta menekan urbanisasi.

Menyadari hal tersebut, Polbangtan YoMa sebagai penyelenggara pendidikan vokasi pertanian yang mempunyai target mencetak wirausahawan muda andal di bidang pertanian membekali mahasiswanya dengan Sertifikasi Kompetensi (Serkom) Digital Marketing.

Bekerja sama dengan MarkPlus Institute, sebanyak 33 mahasiswa Semester 7 Program Studi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan (Prodi PPB) akan menjalani serkom, diawali dengan pembekalan berbagai materi selama kurang lebih satu bulan lamanya.

"Mahasiswa akan difasilitasi dengan pembelajaran online melalui e-learning terkait materi digital marketing selama satu bulan, dilanjutkan dengan ujian atau asesmen dan jika dinyatakan kompeten akan mendapat sertifikat kompetesni yang dirilis oleh MarkPlus Institute dan berlaku selama 3 tahun," kata Hanif Artafani, perwakilan MarkPlus Institute.

Materi yang akan diperoleh mahasiswa selama pembelajaran e-learning antara lain Developing Digital Marketing, Content Marketing for Brand Builbing, Social Media and Analytical Marketing, dan Searh Marketing dengan 16 modul pembelajaran.

"Materi pembelajaran disusun secara komprehensif dimulai dari pemahaman konsep digital marketing, desain konten, pengembangan platform media sosial dan marketing analytics, hingga pengoptimalan SEO, SEM, dan google Ads," katanya.

Direktur Polbangtan YoMa Bambang Sudarmanto saat membuka kegiatan serkom mengatakan bahwa pihaknya sangat konsen terhadap upaya pengintegrasian kewirausahaan dalam kurikulum pembelajaran.

"Integrasi ini penting dilakukan karena target output kita salah satunya adalah menciptakan job creator andal di bidang pertanian. Jadi jiwa-jiwa wirausaha ini harus benar-benar tertanam dalam diri masing-masing mahasiswa," katanya.

Serkom ini, lanjut Bambang, kelak akan mendatangkan banyak manfaat bagi mahasiswa. "Sertifikat ini merupakan salah satu bukti bahwa kompetensi kita benar-benar teruji dan diakui. Ini akan menjadi bekal kalian semua anak-anakku untuk siap terjun ke dunia pascakampus," kata Bambang.

Pihaknya berharap peserta serkom dapat mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh dan mempelajari titik-titik kritis pada aspek digital marketing. Ke depan, bisa jadi semuanya sudah serba digital, serba teknologi. 

"Tidak ada pilihan lain, kita harus mampu beradaptasi dan menguasai teknologi agar bisa survive ke depannya. Saya harap kalian semua bisa mengikuti kegiatan dengan baik, menyerap ilmu yang diberikan dan mempraktikannya dengan baik," kata Bambang.