Gunungkidul (ANTARA) - Bupati Gunungkidul Sunaryanta pada Selasa meninjau bangunan sekolah yang atapnya ambrol dan menimpa 12 murid di wilayah Kapanewon Playen.
"Tadi saya lihat di atas pakai genting padahal konstruksi atapnya pakai baja ringan, jadi tidak ada penopang yang kuat...," katanya di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengenai bangunan SD Muhammadiyah Bogor di Kapanewon Playen yang atapnya ambrol.
Ia meminta kontraktor bangunan sekolah menggunakan bahan bangunan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan dan pengguna bangunan mengecek kondisi bangunan secara berkala.
Baca juga: Atap belasan rumah di Umbulharjo Yogyakarta rusak diterjang angin kencang
"Tadi saya sampaikan, termasuk pengguna harus waspada, bangunan harus sering dicek. Kedua, pengguna juga dalam menentukan spesifikasi yang bagus dan untuk rekanan harus betul-betul memenuhi spesifikasi," katanya.
"Meskipun harganya agak mahal sedikit lebih baik itu, tapi memiliki kualitas yang baik. Dari pada harga rendah kualitas seperti ini, malah ke depannya membahayakan, sehingga terjadi hal seperti ini," ia menambahkan.
Bupati berencana mengecek kondisi bangunan-bangunan sekolah di wilayah Gunungkidul untuk memastikan keamanan bangunan.
"Bangunan-bangunan akan saya cek, kejadian ini jadi pembelajaran kita semua. Ke depan termasuk lelang-lelang itu akan kita lihat, kita cek semuanya agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi," katanya.
Mengenai siswa yang tertimpa atap bangunan sekolah, Sunaryanta mengatakan bahwa jumlahnya 12 orang dan kebanyakan mengalami luka ringan.
"Saya tadi dilapori ada 12 korban, 11 di antaranya luka ringan dan ada satu yang masih di RSUD Wonosari," katanya.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Sektor Playen AKP Hajar Wahyudi mengatakan bahwa 11 orang mengalami luka ringan dan seorang terluka berat karena tertimpa atap yang ambrol di SD Muhammadiyah Bogor.
"Ada yang lecet, tertimpa serpihan genting di kepala. Adapun yang serius itu bagian tubuh terkena reruntuhan," katanya.
Menurut dia, 10 siswa yang tertimpa atap ambrol menjalani perawatan di puskesmas dan dua orang lainnya dirawat di RSUD Wonosari.
"Dua tadi dirawat di RSUD Wonosari, satu sudah pulang, satu masih dirawat, tadi sempat tidak sadar, tapi sekarang sudah sadar," kata dia.
Baca juga: BPBD Bantul menyiapkan bronjong untuk penanganan ketika talut ambrol
Baca juga: Yogyakarta melakukan penanganan sementara talut ambrol akibat hujan
Berita Lainnya
Bawaslu Gunungkidul awasi pejabat daerah dalam pelaksanaan Pilkada 2024
Jumat, 3 Mei 2024 10:25 Wib
Pemerintah menetapkan Desa Nglanggeran di Gunungkidul, DIY, menjadi Desa Keuangan
Jumat, 3 Mei 2024 0:09 Wib
KPU Gunungkidul: Calon perseorangan harus mendapat dukungan 45.987 KTP
Rabu, 1 Mei 2024 21:38 Wib
Pemkab Gunungkidul membentuk Kampung Siaga Bencana Ngeposari
Rabu, 1 Mei 2024 19:59 Wib
Pelaku UMKM Gunungkidul didorong menjual produk manfaatkan teknologi
Senin, 29 April 2024 16:29 Wib
Pemkab Gunungkidul memfasilitasi perangkat kalurahan BPJS Ketenagakerjaan
Senin, 29 April 2024 15:14 Wib
SRI Baron Gunungkidul menangani sembilan wisatawan tersengat ubur-ubur
Minggu, 28 April 2024 20:04 Wib
FPRB Kemadang Gunungkidul menggelar simulasi gempa di Pantai Sepanjang
Jumat, 26 April 2024 18:52 Wib