Cianjur (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyarankan kepada pemerintah untuk merelokasi 1.800 rumah di Cianjur karena berada di zona berbahaya yang terlarang untuk dibangun rumah kembali di area Patahan Cugenang seluas 8,09 kilometer persegi.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati melalui keterangan pers secara daring diikuti di Cianjur, Jawa Barat, Kamis, menyebutkan gempa Cianjur bermagnitudo 5,6 dipicu pergeseran sesar baru yang dinamakan Patahan Cugenang. Berdasarkan hasil penelusuran, ditemukan ada patahan yang baru teridentifikasi melintasi Kecamatan Cugenang.
"Karena patahan-nya di wilayah Cugenang maka dinamakan Patahan Cugenang, patahan yang baru terbentuk atau ditemukan melintasi 9 desa di dua kecamatan dengan lintasan yang mengarah ke barat laut tenggara," katanya.
Sembilan desa yang dilintasi garis patahan 8 desa di Kecamatan Cugenang, Desa Ciherang, Desa Ciputri, Desa Cibeureum, Desa Nyalindung, Desa Mangunkerta, Desa Sarampad, Desa Cibulakan, dan Desa Benjot, sedangkan ujungnya di Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG sarankan 1.800 rumah di Cianjur direlokasi dari Patahan Cugenang
Berita Lainnya
BMKG prakirakan mayoritas kota besardi Indonesia alami hujan sedang
Jumat, 4 Oktober 2024 9:09 Wib
BMKG prakirakan Jakarta dilanda hujan Jumat sore
Jumat, 4 Oktober 2024 5:56 Wib
BMKG ingatkan waspada bencana meski curah hujan 64 persen bersifat normal
Kamis, 3 Oktober 2024 14:53 Wib
BMKG prakirakan sebagian besar Indonesia hujan ringan pada Kamis
Kamis, 3 Oktober 2024 9:09 Wib
BMKG memaparkan ancaman dan mitigasi potensi megatrust di Jember
Rabu, 2 Oktober 2024 22:07 Wib
Waspadai potensi gelombang tinggi hingga 4 meter di Bali
Rabu, 2 Oktober 2024 13:42 Wib
BMKG sebut gerhana Matahari Cincin tak menimbulkan dampak di Indonesia
Rabu, 2 Oktober 2024 9:13 Wib
BMKG memastikan distribusi peringatan tsunami kurang dari tiga menit
Rabu, 2 Oktober 2024 9:11 Wib