Tingkatkan IPM, Pemkab Gunungkidul evaluasi penanganan kekerdilan

id Gunungkidul ,Kekerdilan

Tingkatkan IPM, Pemkab Gunungkidul evaluasi penanganan  kekerdilan

Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto. (ANTARA/HO-Humas Pemkab Gunungkidul)

Gunungkidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan evaluasi dan intervensi penanganan kasus kekerdilan di wilayah ini dalam rangka meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia.

Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto di Gunungkidul, Rabu, mengatakan bahwa tingginya angka kekerdilan perlu menjadi perhatian semua pihak.

"Penanganan kekerdilan perlu adanya intervensi dan evaluasi program supaya mempercepat penurunan angka kekerdilan," kata Heri.

Baca juga: Pemkab Kulon Progo meningkatkan edukasi sejak dini pencegahan kekerdilan

Menurut dia, tingkat ekonomi juga mempengaruhi penanganan kekerdilan karena terkait dengan pemenuhan asupan gizi dan kesehatan untuk balita dan ibu hamil.

"Dengan Indeks Pembangunan Manusia yang hanya di angka 70, ini sudah menunjukkan jika tingkat ekonomi juga mempengaruhi asupan gizi manusia," jelasnya.

Ia berpesan bahwa program KIE Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) jadikan sebuah momentum untuk perbaikan dan percepatan dalam mengatasi penurunan kekerdilan.

"Kami berharap program ini tersampaikan dengan baik sampai masyarakat," katanya.

Koordinator Program Manajer Satgas Percepatan Penurunan Kekerdilan DIY Asteria Heny Widayati mengatakan. berdasarkan data PPDM tindakan preventif tertinggi dilakukan oleh Kapanewon Tepus dan Kapanewon/Kecamatan Karangmojo.

Namun dengan tingginya tindakan preventif untuk mencegah kekerdilan ternyata Kapanewon Karangmojo juga tertinggi dalam keluarga beresiko kekerdilan.

"Di Gunungkidul sendiri ada tiga kapanewon/kecamatan dengan keluarga berusiko kekerdilan diantaranya Karangmojo, Semanu dan Saptosari, sedangkan untuk yang terendah yakni Panggang, Patuk dan Wonosari," kata Heny.

Perwakilan BKKBN DIY Widiastuti Susani Anggraeni mengatakan BKKBN mendapatkan prioritas dalam program untuk pencegahan angka kekerdilan.

Ia mengatakan perlu adanya perbaikan gizi, pengasuhan sehat serta lingkungan yang baik untuk menekan angka kekerdilan.

"Berdasarkan data prevalensi balita kekerdilan di Gunungkidul mencapai 23,6 persen, naik 2,9 persen dan ini tertinggi di DIY," katanya.
Baca juga: Polda DIY membantu mengatasi kekerdilan melalui paket makanan bergizi