Yogyakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menekankan bahwa penggunaan benih varietas unggul penting untuk mendongkrak produktivitas pertanian.
Pentingnya penggunaan benih varietas unggul dalam praktik budidaya pertanian itu digaungkan oleh Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Dalam siaran pers dari Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) yang diterima di Yogyakarta, Minggu, Mentan Syahrul meminta seluruh "stakeholder" pertanian di Indonesia, mulai dari hulu hingga ke hilir, untuk saling mendukung guna menciptakan ekosistem pertanian yang baik agar petani nyaman dalam berproduksi.
"Kita pikirkan langkah nyata apa yang harus dilakukan, mulai dari ketersediaan benih unggul, pupuk, pembiayaan, alat mesin pertanian (alsintan), hingga pasar yang menguntungkan bagi petani kita," kata Mentan Syahrul.
Berkaitan dengan hal itu, Polbangtan YoMa kembali menggelar Millennial Agriculture Volume (MAF) Edisi 4 Volume 9, Sabtu (4/3). Setelah beberapa tahun belakangan MAF diadakan secara daring penuh, kali ini MAF diadakan secara hybrid dengan mendatangkan narasumber secara langsung dan diikuti oleh segenap civitas akademika Polbangtan YoMa.
MAF kali ini mengusung tema “Pengelolaan Varietas Untuk Mewujudkan Sistem Perbenihan Nasional Tangguh dan Berdaya Saing" bekerja sama dengan Pusat Perlindungan Varietas Tanaman-Perizinanan Pertanian (PPVT-PP) dan Pemerintah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Dibuka langsung oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, kegiatan yang digelar secara hybrid ini diikuti lebih dari 870 partisipan daring dan 100 partisipan yang hadir langsung dalam ruangan.
Dedi dalam sambutannya mengatakan bahwa benih merupakan faktor penting dalam pertanian karena sangat mempengaruhi peningkatan produktivitas tanaman.
"Benih merupakan penentu produktivitas tanaman. Jika benih terjamin maka petani akan full senyum, hasilnya melimpah. Tapi, jika benih abal-abal meskipun input produksi sudah bagus, hasilnya juga akan zonk. Jangan menggunakan bibit yang abal-abal," ujar Dedi.
Lebih lanjut Dedi juga mengungkapkan bahwa secara teknis, setidaknya ada tiga unsur yang harus dipenuhi agar produktivitas tanaman melimpah,
"Pertama benih varietas unggul, yang kedua nutrisinya, pupuknya harus diperhatikan, unsur-unsur organiknya harus dipenuhi, dan yang ketiga adalah air. Kebutuhan air dalam pertanian sama pentingnya dengan kebutuhan air pada manusia," kata Dedi.
Hal tersebut turut dikuatkan melalui pernyataan Direktur Polbangtan YoMa Bambang Sudarmanto, yang menekankan pentingnya perbenihan untuk kemajuan pertanian bangsa.
"Oleh karena itu, mahasiswa juga perlu memahami peraturan dan tata cara pendaftaran varietas secara online, serta pentingnya perlindungan varietas yang dijelaskan oleh para pembicara. Timbalah ilmu sebanyak-banyaknya melalui forum ini," kata Bambang.
Menghadirkan narasumber dari PPVT-PP yaitu M Asril, Wiji Astutiningsih, Nani Suwarni, dan dimoderatori oleh M Luthful Hakim, partisipan yang hadir diberikan pemaparan materi yang bernas tentang seluk beluk perbenihan.
"Kami akan bahas tuntas mulai dari bagaiman cara pendaftaran varietas tanaman, pelepasan varietas sebagai izin komersialisasi varietas unggul, hingga sistem perlindungan varietas tanaman di Indonesia," ujar Luthful.
Asril mengatakan pendaftaran varietas lokal sebenarnya dapat didaftarkan oleh siapapun, “dengan cara melaporkan ke dinas pertanian setempat, dengan melampirkan foto dan mencantumkan keterangan, kemudian disertakan dengan tanda tangan bupati lokasi yang bersangkutan pada pendaftaran varietas lokal.
"Jika pendaftaran untuk varietas hasil pemuliaan, cara mendaftarkannya adalah ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementerian Pertanian dengan melampirkan surat dengan tanda tangan bupati," katanya.
Hadir juga dalam kegiatan tersebut yaitu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Klaten Widiati yang berbagi pengalaman sukses tentang bagaimana Pemerintah Kabupaten Klaten berhasil mendaftarkan varietas padi rojolele srinar dan padi rojolele srinuk sebagai paten daerahnya.
"Klaten sudah mendaftarkan vaietas padi rojolele srinuk dan srinar. Kini perbanyakan Benih Varietas Rojolele Srinar dan Rojolele Srinuk diamanahkan kepada UPTD Agro Techno Park Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Klaten," ujar Widiati.
Dua varietas padi kebanggaan Kabupaten Klaten tersebut saat ini hanya diperbolehkan untuk ditanam di wilayah Klaten saja sebagai upaya menjaga kemurniannya. Upaya Kabupaten Klaten mendaftarkan varietas tersebut juga diapresiasi oleh PPVT-PP dengan diberikannya Tanda Daftar Varietas Tanaman Varietas Pemuliaan.
Berita Lainnya
DP3 Sleman menjalin kerja sama bidang pendidikan dengan Polbangtan Yoma
Rabu, 5 Juni 2024 21:09 Wib
Mentan SYL dorong mahasiswa Polbangtan jadi pionir dan champion pertanian Indonesia
Minggu, 9 April 2023 14:00 Wib
Jalani MBKM, mahasiswa Polbangtan Kementan asah ilmu dan perkuat karakter
Rabu, 15 Maret 2023 20:52 Wib
Bedrayer SI 001, inovasi pengering kapulaga karya mahasiswa Polbangtan Kementan
Kamis, 9 Maret 2023 23:36 Wib
Tampilkan "Si Lemon", Mahasiswa Polbangtan Kementan sabet Juara Lomba Inovasi
Selasa, 7 Maret 2023 21:43 Wib
Kementan pastikan stok pangan di Banjar aman jelang Ramadhan
Kamis, 2 Maret 2023 20:32 Wib
Kementan kukuhkan Guru Besar pertama Polbangtan
Sabtu, 18 Februari 2023 17:23 Wib
Pekan Kreativitas Mahasiswa 2023 Polbangtan Kementan resmi dibuka
Sabtu, 18 Februari 2023 15:54 Wib