Dishub Gunungkidul memantau arus balik antisipasi kemacetan

id Gunungkidul ,Dishub Gunungkidul ,Arus balik ,Lebaran 2023,Dishub Gunungkidul pantau arus balik,pantau arus balik antisip

Dishub Gunungkidul memantau arus balik antisipasi kemacetan

Petugas Dinas Perhubungan Gunungkidul mengatur lalu lintas di wilayah perbatasan Gunungkidul -Bantul. (ANTARA/HO-Dishub Gunung Kidul)

Gunungkidul (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memantau arus balik Lebaran 2023 untuk mengantisipasi kemacetan di wilayah ini karena ada kendaraan wisatawan dan pemudik.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Gunungkidul Rakhmadian Wijayanto di Gunungkidul, Selasa, memprediksi, arus balik Lebaran 2023 terjadi dua gelombang pascakebijakan pemerintah pusat yang memperbolehkan ASN, TNI, Polri dan pegawai BUMN memperpanjang masa cuti lebaran.

"Kami mengantisipasi dua gelombang arus balik. Berdasarkan informasi dari pusat ada dua gelombang arus balik, kami harus antisipasi itu," kata Rakhmadian Wijayanto.

Ia mengatakan, gelombang pertama diprediksi terjadi pada hari Selasa ini. Sedangkan gelombang kedua terjadi pada akhir pekan, yaitu antara 30 April dan 1 Mei 2023.

Gelombang pertama, arus balik akan didominasi oleh pemudik Aparatur Sipil Negara (ASN). Hal ini dikarenakan mereka akan kembali masuk kerja lebih awal.

Sedangkan untuk gelombang kedua, kemungkinan banyak pekerja dari swasta.

"Kami akan memberlakukan lagi pembatasan angkutan barang. Ada dua kali periode pembatasan sesuai gelombang mudik supaya arus balik lancar," katanya.

Adapun skenario pembatasan angkutan barang, yakni periode pertama pada 24-26 April 2023, mulai 00.00 WIB hingga 08.00 WIB. Sedangkan periode kedua pada 29 April hingga 2 Mei 2023 dari 00.00 WIB hingga 08.00 WIB.

"Pembatasan angkutan barang dikecualikan untuk BBM hingga sembako," kata Rakhmadian.

Kasatlantas Polres Gunungkidul, AKP Antonius Purwanta mengatakan, angkutan barang hanya diizinkan melintas di luar jam tersebut. Saat pembatasan, angkutan barang diminta menepi dulu.

Ia juga menilai pemecahan arus balik jadi dua gelombang perlu dilakukan. Hal ini dikarenakan arus lalu lintas bisa lebih lancar karena pemudik tidak pulang secara bersamaan.

"Jadinya arus balik nanti tidak terlalu padat kondisinya," katanya.