UNY berperan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa

id uny

UNY berperan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa

Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Prof Sumaryanto pada upacara Dies Natalis Ke-59 UNY di Yogyakarta, Senin (22/5/2023). ANTARA/HO-Humas UNY

Yogyakarta (ANTARA) - Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melalui penyelenggaraan tri darma perguruan tinggi bagi seluruh lapisan masyarakat dapat mengambil peran yang signifikan dalam upaya mencerdaskan kehidupan Bangsa Indonesia, kata Rektor UNY Prof Sumaryanto.

"Upaya tersebut diwujudkan melalui peningkatan layanan pendidikan, baik secara internal kepada mahasiswa serta seluruh sivitas akademika UNY maupun eksternal, yakni kepada masyarakat dan mitra UNY," kata Sumaryanto pada upacara Dies Natalis Ke-59 UNY di Yogyakarta, Senin.

Ia mengatakan, Dies Natalis Ke-59 UNY mengambil tema "Bersinergi Mewujudkan UNY PTNBH yang Unggul, Kreatif, dan Inovatif Berkelanjutan" sebagai salah satu komitmen UNY yang telah berubah status dari Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN BLU) menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH).

"Dengan menjadi PTN BH, UNY senantiasa memegang teguh upaya pembangunan sumber daya manusia yang unggul, kreatif, dan inovatif berkelanjutan melalui penyelenggaraan tridarma yang berkualitas," kata Sumaryanto.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sultan Hamengku Buwono X dalam pidato yang dibacakan GKR Mangkubumi mengatakan perguruan tinggi adalah taman persemaian benih-benih kebudayaan bagi suatu bangsa.

"Usaha pembentuk kebudayaan bangsa itu mengutamakan asas Tri-Kon, yakni Kontinuitas, Konvergensi, dan Konsentrisitas. Dalam kaitan itu, situasi keterbukaan yang semakin  luas memberikan peluang untuk suatu dialog budaya secara luas, yang kondusif bagi pengembangan model pendidikan berwawasan kebudayaan," katanya.

Menurut dia, kebudayaan sering diperlakukan sebagai objek studi pendidikan. Namun demikian, sama benarnya bahwa kebudayaan pun diperlakukan sebagai pendekatan, perspektif, dan bahkan metode dalam studi-studi pendidikan.

"Kebudayaan dapat menjadi metode yang digunakan untuk mempertanyakan suatu kemapanan, dan dari situ mendapat wataknya yang kritis, sekaligus dapat menjadi cara untuk menjadi pendorong ke arah perubahan, dan dari situlah mendapat wataknya yang progresif," katanya.

Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makariem dalam sambutannya secara daring mengatakan bahwa tema yang diusung pada Dies Natalis UNY kali ini selaras dengan kemerdekaan mahasiswa yang dihadirkan melalui kampus merdeka.

"Keleluasaan dan kemerdekaan adalah syarat utama dari pendidikan yang unggul, kreatif, dan inovatif. Dengan komitmen yang ditunjukkan UNY dalam mengimplementasikan kampus merdeka, semua mahasiswa UNY telah mendapatkan haknya untuk belajar dengan merdeka," katanya.

Ia juga mengapresiasi komitmen UNY dalam mengimplementasikan kampus merdeka dengan mendorong mahasiswa terlibat dalam program-program flagship dan mengembangkan program-program kampus merdeka secara mandiri.

"Saya ingat pada Oktober lalu UNY mengadakan kampus merdeka fair untuk semakin memperluas partisipasi program-program tersebut. Ini adalah hal luar biasa yang perlu dicontoh dan ditingkatkan lagi seiring perjalanan UNY memasuki usia yang semakin dewasa. Mari kita terus semarakkan merdeka belajar kampus merdeka untuk mewujudkan cita-cita UNY sebagai kampus yang unggul, kreatif, dan inovatif," katanya.

Pada kesempatan ini UNY juga memberikan penghargaan kepada dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa berprestasi.