Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berharap bisa segera mengantongi investasi dari produsen mobil listrik asal China BYD (Build Your Dreams) setelah ditandatanganinya nota kesepahaman dengan pabrikan mobil listrik itu.
“Per hari ini kita punya Wuling dengan Hyundai. Menyusul kita akan dapat mungkin BYD. Kita mungkin harap lagi yang lain, karena kita punya semua elemen untuk ini (ekosistem kendaraan listrik),” kata Luhut dalam China (Sichuan)-Indonesia Economic and Trade Conference, di Jakarta, Senin malam.
Pada Kamis (25/5) lalu, Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan pabrikan mobil listrik asal China BYD, di Shenzen, China, untuk menjajaki potensi investasi dalam pengembangan mobil listrik.
Penandatanganan MoU dilaksanakan oleh Deputi Koordinator Bidang Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin dan General Manager BYD Divisi Penjualan Mobil Asia Pasifik Liu Xueliang.
Penandatanganan MoU disaksikan langsung Menko Luhut serta Pimpinan dan CEO BYD Wang Chuanfu, di kantor pusat BYD di Kota Shenzhen, China.
“Penandatanganan MoU ini mencerminkan pentingnya langkah-langkah ke depan dalam mewujudkan ambisi kendaraan listrik di Indonesia. Kami ingin mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, sehingga dapat menjadi pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara, dan kami mengapresiasi inisiatif BYD untuk menjajaki peluang ini lebih lanjut," ujar Luhut pula.
Dengan sumber daya alam yang melimpah, lokasi geografis yang strategis, dan dukungan pemerintah, Luhut yakin Indonesia memiliki resep kunci untuk mengembangkan industri kendaraan listrik di dalam negeri.
BYD saat ini memiliki pangsa pasar kendaraan listrik global terbesar, yang terus berkembang di Asia dan Eropa.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Luhut berharap bisa segera kantongi investasi BYD