Yogyakarta (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta menyebutkan kenaikan harga telur ayam ras menjadi salah satu pemicu peningkatan inflasi di provinsi ini pada Mei 2023.
Kepala Kantor Perwakilan BI DIY Budiharto Setyawan dalam keterangannya di Yogyakarta, Selasa, mengatakan inflasi DIY secara bulanan tercatat meningkat dari 0,22 persen pada April menjadi 0,35 persen pada Mei 2023.
"Naiknya harga telur ayam ras disebabkan oleh kenaikan harga pakan ayam yang berdampak pada biaya produksi telur di level peternak," ujar Budiharto.
Ia menyebutkan berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), rata-rata harga telur ayam ras di DIY pada Mei 2023 berada pada kisaran Rp30.600 per kilogram (kg) atau berada di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan Rp24.000 per kg.
Selain karena kenaikan harga pakan, menurut dia, tingginya permintaan terhadap telur ayam ras juga menjadi pemicu di tengah momentum penyaluran bantuan sosial.
Untuk cegah kenaikan harga telur, ia mengatakan Pemda DIY bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota telah mengupayakan terjaganya ketersediaan pasokan telur baik yang diperoleh dari peternak lokal maupun hasil kerja sama antardaerah (KAD) dengan Kabupaten Blitar.
"Selama bulan Mei 2023, TPID DIY juga telah memfasilitasi operasi pasar telur yang didukung dengan pemberian bantuan ongkos angkut," ujar dia.
Selain komoditas telur, lanjut Budiharto, inflasi DIY pada Mei 2023 juga dipicu oleh kenaikan harga aneka bawang serta tarif angkutan.
Rata-rata harga bawang merah di DIY pada Mei 2023 sebesar Rp39.000 per kg, melonjak signifikan dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar Rp32.700 per kg.
Begitu pula dengan rata-rata harga bawang putih yang naik menjadi Rp36.000 per kg dari sebelumnya Rp32.300 per kg pada April 2023.
"Kenaikan harga aneka bawang dipicu oleh kurangnya pasokan di pasar sejalan dengan siklus periode masa tanam," ujar dia.
Sementara itu, kelompok transportasi khususnya tarif angkutan udara melanjutkan kenaikan harga pasca Idul Fitri 2023 seiring peningkatan aktivitas pariwisata DIY imbas perayaan hari libur keagamaan dan libur panjang akhir pekan selama Mei 2023.
Meski demikian, Budiharto menuturkan penurunan harga kelompok komoditas hortikultura khususnya cabai rawit, pepaya, dan kembang kol menahan inflasi DIY lebih dalam.
Menurut dia, rata-rata harga cabai rawit merah di DIY pada Mei 2023 sebesar Rp32.950 per kg, turun dari April 2023 yang mencapai Rp39.400 per kg sejalan dengan berlangsungnya panen di beberapa wilayah DIY sehingga pasokan cabai rawit melimpah.
"Penurunan harga juga terjadi pada komoditas hortikultura lainnya, seperti buah dan sayur seiring tercukupinya pasokan," ucap dia.
Meski laju inflasi bulanan kembali meningkat pada Mei 2023, menurut Budiharto, secara tahunan laju inflasi DIY tercatat 4,72 persen (yoy) atau melandai dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 5,14 persen (yoy).
"Dengan kondisi tersebut, secara kumulatif Januari hingga Mei 2023, inflasi DIY tercatat 1,63 persen," kata dia.
Berita Lainnya
Mahasiswa UGM menciptakan alat pengatur suhu kandang ayam berbasis IoT
Rabu, 18 September 2024 23:37 Wib
Ini manfaat tidur singkat selama mudik Lebaran 2024
Sabtu, 13 April 2024 9:30 Wib
Masyarakat harus seimbangkan makan opor dengan serat, saran ahli gizi
Kamis, 11 April 2024 9:41 Wib
Peternak ayam petelur berharap pemerintah jaga stok jagung
Kamis, 29 Februari 2024 22:29 Wib
Ganjar tak mau rakyat diperlakukan kayak "ayam"
Minggu, 4 Februari 2024 4:58 Wib
Pembalap Sean Gelael juarai "special stage" APRC 2023
Senin, 27 November 2023 7:21 Wib
Mahasiswa UGM berinovasi membuat alat pencegah stres pada ayam broiler
Selasa, 10 Oktober 2023 1:29 Wib
BI sebut penurunan harga telur ayam hingga cabai tahan inflasi DIY
Kamis, 5 Oktober 2023 10:56 Wib