Dispar Gunungkidul sebut capaian retribusi wisata semester I 2023 Rp9,9 M

id Gunungkidul,Dispar Gunungkidul

Dispar Gunungkidul sebut capaian retribusi wisata semester I 2023 Rp9,9 M

Objek wisata pantai di Gunungkidul. (ANTARA/Sutarmi)

Gunungkidul (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat capaian pendapatan asli daerah dari sektor retribusi wisata selama semester pertama (Januari-Juni) 2023 mencapai Rp9,9 miliar.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul Harry Sukmono di Gunungkidul, Senin, mengatakan total wisatawan yang sudah berkunjung ke Gunungkidul sebanyak 1.334.940 orang dengan pendapatan retribusi Rp9,9 miliar.

"Angka ini tercatat sejak Januari hingga awal Juli 2023," kata Harry.

Ia mengatakan capaian ini masih cukup jauh dari target 2023. Tahun ini, Pemkab Gunungkidul menargetkan perolehan PAD wisata sebesar Rp28,9 miliar dengan target wisatawan sebanyak 4.117.190 orang.

"Kami masih harus bekerja keras agar target tersebut tercapai di akhir tahun. Kami optimistis capaiannya nanti bisa sesuai harapan," katanya.

Harry mengatakan perolehan PAD wisata 2023 di Gunungkidul terdongkrak oleh sejumlah libur panjang. Seperti libur panjang Idul Fitri, libur panjang Waisak dan libur panjang Idul Adha.

Capaian tiap libur panjang ini pun melampaui target yang sudah ditetapkan. Seperti libur Idul Fitri, di mana perolehan PAD sebesar Rp1,68 miliar dengan lebih dari 217 ribu wisatawan.

Sementara di libur Waisak tercatat sebanyak 66.752 wisatawan berkunjung ke Gunungkidul. PAD yang berhasil diraup mencapai Rp500 juta.

Kemudian, saat libur Idul Adha ada sebanyak 107.109 wisatawan, dengan perolehan PAD Rp856,86 juta.

"Kami berharap jumlah wisatawan setiap akhir pekan tinggi, sehingga target Rp28,9 miliar tercapai," katanya.

Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gunungkidul Endah Subekti berharap pemkab terus mengoptimalkan pendapatan dari retribusi wisata ini.

Menurutnya, potensi retribusi wisata Gunungkidul masih sangat besar. Sebab masih banyak pula potensi destinasi wisata baru yang bisa dikembangkan.

"Peluang optimalisasi retribusi daerah dari wisata di Gunungkidul ini masih sangat terbuka," kata Endah.