Petani bawang merah Kulon Progo mendapat bantuan konversi BBM ke listrik

id Bawang merah,Kulon Progo,Bulak Srikayangan

Petani bawang merah Kulon Progo mendapat bantuan konversi BBM ke listrik

Proses pipanisasi di kawasan sentra barang merah di Bulak Srikayangan, Kabupaten Kulon Progo. (ANTARA/HO-Dokumen Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo)

Kulon Progo (ANTARA) - Petani bawang merah Bulak Srikayangan di Desa/Kalurahan Srikayangan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendapat bantuan keuangan khusus Rp1,5 miliar untuk konversi bahan bakar minyak ke listrik pendukung budi daya bawang merah dan menghemat biaya produksi.

Penjaga pompa air dan juga petani bawang merah Bulak Srikayangan Tino di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan pada saat kunjungan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Gubernur Daerah Istimewa Sri Sultan HB X pada 3 Oktober 2022, petani mengusulkan bahan bakar minyak (BBM) ke konversi listrik.

Kalurahan/Desa Srikayangan mendapatkan bantuan keuangan khusus kalurahan (BKK) sesuai dengan usulan petani Srikayangan yakni penghematan bahan bakar minyak yang digunakan untuk menyiram tanaman bawang merah.

"Kalurahan Srikayangan mendapat kucuran dana sekitar Rp1,5 miliar untuk fasilitasi listrik masuk lahan sawah," kata Tino.

Ia mengatakan bantuan BKK Srikayangan tersebut telah turun dan sudah direalisasikan sesuai rencana anggaran belanja (RAB) yang telah disusun Pemerintah Kalurahan Srikayangan.

Pada saat ini yang sudah terealisasi ialah pembangunan delapan gardu induk yang berada di bulak sawah, beberapa tiang listrik, tiga paket pompa air listrik besar yang telah terpasang instalasi listrik juga perpipaan.

"Dari tiga unit paket pompa air listrik besar yang sudah berfungsi baru dua unit karena yang masih proses akhir instalasi perpipaan," katanya.

Ia mengatakan bahwa dengan menggunakan dua unit pompa listrik besar setara menggunakan tujuh unit pompa air bermesin diesel spesifikasi 7,5 pk pada waktu sebelumnya.

Sehingga diketahui sementara bahwa penggunaan listrik untuk tenaga pompa air sangat menghemat biaya operasional budidaya bawang merah. Semoga pemasangan instalasi listrik segera selesai dan dilanjutkan nanti setiap petani bawang merah mengganti pompa air bermesin ke pompa motor listrik.

"Adanya listrik dapat menghemat operasional dan petani bawang merah sejahtera," katanya.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Trenggono Trimulyo berharap BKK konversi BBM ke listrik mendukung percepatan pengembangan sentra bawang merang di kawasan Bulak Srikayangan.

Ia juga berharap konversi BBM ke listrik ini mampu mengurangi biaya produksi bawang merah.

"BKK konversi BBM ke listrik mempercepat pengembangan kawasan sentra barang merah dan mengurangi biaya produksi," katanya.