5 ton sampah dikeruk dari Sungai Blang Buloh guna cegah banjir di Aceh
Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Lhokseumawe mengangkut lima ton sampah dari sungai Blang Buloh, Kecamatan Blang Mangat, melalui aksi membersihkan sungai yang menjadi titik rawan banjir saat musim penghujan di Aceh.
Penjabat (Pj Wali Kota Lhokseumawe Imran, Kamis, mengatakan aksi tersebut sebagai contoh bagi masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan sekitar. Apalagi sungai tersebut menjadi salah satu titik rawan banjir saat musim hujan karena dangkal akibat sedimentasi.
“Saya memperkirakan kita berhasil mengumpulkan tiga hingga lima ton sampah. Ini baru awal yang sangat kecil dari upaya pembersihan ini. Belum lagi tugas berikutnya, seperti mengangkat endapan pasir dan sedimentasi, serta kayu yang telah lama terbenam di dasar sungai," katanya.
Petugas gabungan mulai melakukan aksi pembersihan sungai sejak dua hari terakhir, lanjutnya, dengan menggunakan dua unit perahu milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Lhokseumawe.
Dalam aksinya petugas mengumpulkan limbah rumah tangga hingga sampah kayu dan ranting yang terperangkap di sungai. Hasilnya, sebanyak lima ton sampah berhasil dikumpulkan selama kegiatan tersebut.
Pemkot, kata dia, juga mengajak Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Aceh untuk bekerja sama memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pengelolaan sampah rumah tangga, termasuk upaya pengurangan penggunaan plastik, penanganan popok bayi dan pembalut agar tidak dibuang ke daerah aliran sungai.
Penjabat (Pj Wali Kota Lhokseumawe Imran, Kamis, mengatakan aksi tersebut sebagai contoh bagi masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan sekitar. Apalagi sungai tersebut menjadi salah satu titik rawan banjir saat musim hujan karena dangkal akibat sedimentasi.
“Saya memperkirakan kita berhasil mengumpulkan tiga hingga lima ton sampah. Ini baru awal yang sangat kecil dari upaya pembersihan ini. Belum lagi tugas berikutnya, seperti mengangkat endapan pasir dan sedimentasi, serta kayu yang telah lama terbenam di dasar sungai," katanya.
Petugas gabungan mulai melakukan aksi pembersihan sungai sejak dua hari terakhir, lanjutnya, dengan menggunakan dua unit perahu milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Lhokseumawe.
Dalam aksinya petugas mengumpulkan limbah rumah tangga hingga sampah kayu dan ranting yang terperangkap di sungai. Hasilnya, sebanyak lima ton sampah berhasil dikumpulkan selama kegiatan tersebut.
Pemkot, kata dia, juga mengajak Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Aceh untuk bekerja sama memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pengelolaan sampah rumah tangga, termasuk upaya pengurangan penggunaan plastik, penanganan popok bayi dan pembalut agar tidak dibuang ke daerah aliran sungai.