Disperindag Sleman menjaga ketersediaan cabai di pasaran

id Disperindag Kabupaten Sleman ,Harga cabai rawit,Cabai rawit,Kabupaten Sleman ,Sleman

Disperindag Sleman menjaga ketersediaan cabai di pasaran

Salah satu lahan pertanian cabai di Kabupaten Sleman. ANTARA/HO-Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Sleman

Sleman (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan pengamanan distribusi cabai untuk memastikan ketersediaan komoditas yang harganya sedang melambung ini tetap ada di pasaran.

"Memang saat ini harga cabai naik cukup tinggi. Namun karena cabai bukan merupakan kebutuhan pokok maka kami tidak akan melakukan operasi pasar untuk menurunkan harga," kata Kepala Bidang Usaha Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman Kurnia Astuti di Sleman, Kamis.

Menurut dia, yang dilakukan Disperindag Sleman saat ini hanya sebatas mengamankan distribusi komoditas cabai agar bisa sampai ke konsumen atau pasar.

"Yang kami upayakan adalah komoditas cabai tetap ada di pasaran dan masyarakat bisa mendapatkan dengan mudah," katanya.

Ia mengatakan, dari hasil pemantauan harga cabai di Kabupaten Sleman naik cukup signifikan dalam beberapa waktu terakhir ini.

"Per hari ini harga cabai rawit merah berkisar Rp77.350 per kilogram atau naik Rp3.500 per kilogram dari harga sebelumnya," katanya.

Kemudian harga cabai rawit hijau Rp67.750 per kilogram, cabai merah besar Rp59.857 per kilogram dan cabai merah keriting Rp67.375 per kilogram.

"Ada kemungkinan kenaikan harga cabai utamanya rawit baik hijau maupun merah dipengaruhi oleh faktor musim. Informasinya saat ini banyak tanaman cabai rusak karena kekeringan," katanya.

Kurnia Astuti mengatakan, kenaikan harga cabai juga dipengaruhi oleh tingginya permintaan dan sedikitnya stok cabai rawit di pasaran.

"Kami hanya melakukan pemantauan dan tidak melakukan operasi pasar. Stok cabai rawit yang ada di sejumlah pasar di Sleman tidak sepenuhnya berasal dari DIY. Justru banyak berasal dari Jawa Timur seperti Kediri," katanya.
 
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024