Gunungkidul (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan pengendalian organisme pengganggu tanaman yang menyerang tanaman milik petani mengantisipasi gagal panen dan penurunan produksi.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul Rismiyadi di Gunungkidul, Kamis, mengatakan dirinya sudah meminta penyuluh dan petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT) menginventarisasi tingkat serangan lahan pertanian.
"Dinas pertanian akan melakukan intervensi apabila serangan hama bila sudah melampaui batas atau di atas 10 persen," kata Rismiyadi.
Ia mengatakan dinas pertanian mendapatkan keluhan dari petani di wilayah selatan, seperti di Tanjungsari. Sementara bagi petani zona utara sejauh ini belum ada laporan.
"Kami berharap petani segera melapor ke petugas POPT bila ada serangan hama, sehingga dapat dikendalikan dengan cepat," katanya.
Ia juga berharap hujan mulai meningkat intensitasnya, sehingga tidak sampai terjadi kekeringan yang lebih parah.
"Menurut keterangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bulan ini diperkirakan curah hujan sudah mulai normal," katanya.
Sementara itu, seorang petani di Kemadang, Kecamatan/Kapanewon Tanjungsari, Karti mengatakan dirinya bersama petani lainnya melalukan penanaman tanaman secara tumpangsari untuk optimalisasi lahan. Dirinya menanam kacang, ketela dan padi. Namun tanaman sistem tumpang sari justru diserang hama.
Menurut dia, tanda-tanda tanaman terancam gagal panen sudah terlihat. Terlihat layu dan mengering. Hujan gerimis yang turun dalam beberapa hari ini sedikit membantu pertumbuhan tanaman.
"Muncul masalah lain yakni hama ulat dan kera ekor panjang," katanya.
Ia mengatakan kondisi musim sekarang sangat menyedihkan. Hujan tidak menentu dan munculnya serangan hama menjadi ancaman serius. Bisa gagal panen dan semakin memperburuk perekonomian masyarakat.
"Petani adalah mata pencaharian pokok saya, di waktu lain jualan di kawasan Pantai Kukup," katanya.
Berita Lainnya
KPU Gunungkidul: Calon perseorangan harus mendapat dukungan 45.987 KTP
Rabu, 1 Mei 2024 21:38 Wib
Pemkab Gunungkidul membentuk Kampung Siaga Bencana Ngeposari
Rabu, 1 Mei 2024 19:59 Wib
Pelaku UMKM Gunungkidul didorong menjual produk manfaatkan teknologi
Senin, 29 April 2024 16:29 Wib
Pemkab Gunungkidul memfasilitasi perangkat kalurahan BPJS Ketenagakerjaan
Senin, 29 April 2024 15:14 Wib
SRI Baron Gunungkidul menangani sembilan wisatawan tersengat ubur-ubur
Minggu, 28 April 2024 20:04 Wib
FPRB Kemadang Gunungkidul menggelar simulasi gempa di Pantai Sepanjang
Jumat, 26 April 2024 18:52 Wib
Gunungkidul tebar benih ikan di empat telaga jaga ekosistem
Kamis, 25 April 2024 14:57 Wib
Dispora Gunungkidul melatih 50 anak muda jadi barista
Kamis, 25 April 2024 14:41 Wib