Beirut (ANTARA) - Seorang pejabat Hamas pada Minggu mengatakan pembahasan mengenai kesepakatan pertukaran sandera-tahanan lainnya dengan Tel Aviv tidak akan terjadi hingga tentara Israel mundur dari Jalur Gaza dan menerapkan gencatan senjata permanen.
Khalil Al-Haye, perwakilan Hamas di Lebanon, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa mereka akan melanjutkan perlawanan merekan terhadap Israel di wilayah kantung tersebut.
Dia menekankan perlunya gencatan senjata komprehensif dan penarikan mundur sepenuhnya pasukan Israel dari Gaza sebelum menyelesaikan isu sandera dan tahanan.
Serangan udara dan darat Israel di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober telah menewaskan lebih dari 18.700 rakyat Palestina, yang sebagian besarnya adalah wanita dan anak-anak, serta melukai banyak lainnya.
Perang telah menyebabkan Gaza hancur dan setengah dari perumahan di wilayah pesisir tersebut rusak atau hancur, dan hampir 2 juta penduduk mengungsi di daerah kantong padat penduduk tersebut di tengah kekurangan makanan dan air bersih.
Dari sekitar 240 orang yang disandera oleh Hamas saat serangan lebih dari dua bulan lalu, sekitar 130 orang masih ditahan setelah yang lain dikembalikan dalam gencatan senjata sementara bulan lalu.
Tentara Israel juga menembak dan menewaskan tiga sandera Israel di Gaza utara setelah salah mengidentifikasi mereka sebagai ancaman, menurut juru bicara militer.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Hamas: kesepakatan tidak akan terjadi hingga pasukan Israel mundur
Berita Lainnya
Menkeu Israel minta penghancuran total di Jalur Gaza
Rabu, 1 Mei 2024 20:30 Wib
Negara Barat minta pasokan senjata ke Israel dikurangi
Rabu, 1 Mei 2024 20:28 Wib
10.000 orang hilang di bawah puing di Gaza
Rabu, 1 Mei 2024 0:47 Wib
Tentara Israel siap invasi Rafah
Selasa, 30 April 2024 20:12 Wib
Hamas pertimbangkan bebaskan 33 sandera
Selasa, 30 April 2024 20:06 Wib
Kesepakatan sandera tunda rencana operasi di Rafah
Minggu, 28 April 2024 21:13 Wib
Israel tewaskan pejabat senior Jamaah Islamiyah Lebanon
Sabtu, 27 April 2024 18:22 Wib
Mossad, Israel, diminta serang pemimpin Hamas
Sabtu, 27 April 2024 6:23 Wib