Bantul (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, merekrut sebanyak 22.162 anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) untuk pelaksanaan Pemilu serentak 2024 di seluruh tempat pemungutan suara (TPS) daerah ini.
"Yang kita butuhkan sebanyak 22.162 KPPS, sampai pada proses mendaftar kurang satu kelurahan yaitu Ngestiharjo itu kekurangan 143 orang, sehingga harus ada mekanisme penunjukan, dari mekanisme itu per hari ini itu sudah lengkap," kata Ketua KPU Bantul Joko Santosa di Bantul, Jumat.
"Dan nanti mereka para petugas KPPS ini kita akan umumkan di akhir Desember ini sudah lengkap sebanyak 22.162 orang, ada beberapa cadangan juga, cadangannya satu-satu per TPS," katanya.
Dia mengatakan, ketika proses pendaftaran anggota KPPS Pemilu di Bantul lalu, animo masyarakat calon petugas terbilang tinggi, bahkan ada beberapa kecamatan yang peminatnya melebihi dari kebutuhan, sehingga terpaksa harus dilakukan seleksi memilih yang terbaik.
"Jadi antusiasme pendaftaran terbuka itu ternyata juga tinggi, contohnya di Kelurahan Banguntapan yang selama ini kita merasa di sana merasa sulit mencari KPPS, Alhamdulillah tahun ini bersyukur antusiasmenya luar biasa, bahkan ada beberapa TPS lebih dari tujuh pendaftar," katanya.
Dia mengatakan, padahal dalam mempersiapkan persyaratan untuk mendaftar sebagai calon KPPS Pemilu, pelamar harus mengeluarkan biaya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara mandiri di fasilitas layanan kesehatan setempat.
"Mereka ini bayar karena harus periksa kesehatan sendiri, kan memang ada syaratnya cek kolesterol lalu diabetes dan sebagainya, rata rata yang dia keluarkan untuk cek kesehatan lengkap tersebut adalah sebesar Rp53 ribu," katanya.
Joko juga mengatakan, disyaratkan dari tujuh anggota KPPS tersebut harus ada dua hingga tiga orang yang merupakan anak muda, karena nantinya mereka akan menggunakan aplikasi sebagai alat bantu rekapitulasi, sehingga dibutuhkan petugas yang faham penggunaan informasi teknologi.