Wajib ditonton, "The Beekeeper" kisahkan jeratan daring

id Film The Beekeeper,Jason Statham,Josh Hutcherson,David Ayer

Wajib ditonton, "The Beekeeper" kisahkan jeratan daring

Poster film "The Beekeeper" yang dibintangi Jason Statham. (ANTARA/HO-Miramax)

Jakarta (ANTARA) - Aktor asal Inggris Jason Statham kembali beraksi dalam film thriller aksi terbarunya bertajuk “The Beeekeeper” garapan dari sutradara David Ayer dan telah tayang di bioskop Indonesia pada 10 Januari 2024 yang menyajikan kisah sang pembela kebenaran dalam membasmi komplotan penipu daring.

“The Beekeeper” mengisahkan seorang peternak lebah bernama Adam Clay (Jason Statham) dan hidup damai di sebuah kawasan pertanian kecil di Amerika Serikat bersama tetangga sekaligus induk semangnya, Eloise Parker (Phylicia Rashad). Eloise dikenal sebagai sosok perempuan lanjut usia yang hangat dan seorang pensiunan guru sekolah.
 
Potongan adegan film "The Beekeeper" yang dibintangi Jason Statham. (ANTARA/HO-Miramax)


Baik Clay maupun Eloise, keduanya sering bertukar sapa dan saling berbagi makanan. Clay pun telah menganggap Eloise layaknya ibu kandungnya sendiri.

Suatu hari, saat Clay mengunjungi rumah Eloise untuk berbagi madu hasil panennya, Clay menemukan bahwa Eloise telah meninggal dunia karena bunuh diri. Sayangnya, Clay dituduh bersalah karena menjadi orang pertama yang menemukan jasad Eloise.



Beruntung, Clay dibebaskan kembali karena dirinya terbukti tidak bersalah atas kematian Eloise. Namun, dirinya bertanya-tanya apa yang jadi penyebab Eloise hingga memutuskan untuk memilih pilihan ekstrem itu.

Tidak hanya Clay, anak Eloise yang juga anggota agen khusus FBI bernama Verona Parker (Emmy Raver-Lampman) juga ingin mengetahui motif bunuh diri yang dilakukan ibunya. Keduanya pun mencari tahu dengan cara masing-masing untuk menumpas akar permasalahan dari kasus kematian Eloise. Akankah keduanya berhasil menemukan titik terang?

Fenomena penipuan daring

Kasus penipuan memang sudah banyak terjadi sejak dulu. Bahkan, penipuan telah menjadi kasus kejahatan yang banyak dialami masyarakat dunia dan kini telah bertransisi ke media daring.
 

Semakin canggihnya era teknologi saat ini, fenomena penipuan daring pun semakin banyak ditemui. Ketakutan inilah yang menjadi poin utama dalam film “The Beekeeper”.

Melalui film ini, penonton akan diperlihatkan bahwa aksi penipuan tidak pandang bulu. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia, semua orang dapat terkena masalah ini jika tidak teliti.

Sepintar apapun seseorang, “The Beekeeper” mengajarkan untuk selalu waspada terhadap kemungkinan apapun. Selain itu, selalu tanyakan kepada orang yang lebih ahli jika menemui permasalahan yang diindikasi sebagai penipuan agar tidak terjadi masalah lebih besar.

Dampak penipuan pun tidak sederhana. Banyak korban yang harus menanggung akibat dari perbuatan oknum penipu, meskipun mereka tidak bersalah.

Terlebih, sosialisasi tentang penipuan daring memang belum se-masif kasus-kasus kejahatan lainnya, sehingga masih banyak masyarakat yang terkecoh dan terjebak dalam aksi penipuan.

Dalam film ini, penonton akan melihat cerdasnya para penipu untuk menggaet korban-korbannya. Setidaknya, penonton mendapat ilmu baru untuk menghindari penipuan daring melalui film ini.



Refleksi konstitusi cacat hukum

Adam Clay atau The Beekeeper sendiri merupakan representasi dari sosok yang mungkin saja diinginkan masyarakat. Adil, tangguh, berani, baik hati, menjadi beberapa kepribadian Clay yang diharapkan dapat tercermin dari para pejabat maupun penegak hukum negara.
 

Meskipun film “The Beekeeper” mengambil latar cerita dari negara Amerika Serikat fiktif, tetapi sedikit banyak ada beberapa hal yang cukup relevan di dunia nyata. Seperti penyuapan, korupsi, hingga pembunuhan terhadap orang-orang tidak bersalah yang seharusnya tidak boleh terjadi.





Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menguak jeratan penipuan daring dalam film "The Beekeeper"
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024