Legislator Kulon Progo minta PLUT diberi anggaran pelatihan

id PLUT,Kulon Progo,DPRD Kulon Progo

Legislator Kulon Progo minta PLUT diberi anggaran pelatihan

Komisi II DPRD Kulon Progo tinjau PLUT di Temon, Kabupaten Kulon Progo. (ANTARA/HO-Dokumen pribadi Titik Wijayanti)

Kulon Progo (ANTARA) - Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Titik Wijayanti mengharapkan Pusat Layanan Usaha Terpadu di Kapanewon Temon dilengkapi sarana dan prasarana memadai, serta anggaran pelatihan dan pendampingan karena akan melahirkan generasi muda di bidang industri.

Anggota Komisi II DPRD Kulon Progo Titik Wijayanti di Kulon Progo, Selasa, mengatakan keberadaan Pusat Pelayanan Usaha Terpadu sangat strategis untuk menumbuhkembangkan industrialisasi di Kulon Progo, khususnya di kalangan generasi muda.

"Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) bisa menumbuhkan industrialisasi di Kulon Progo, sehingga produknya bisa dijual secara luas. Adanya Bandara Internasional Yogyakarta/Yogyakarta International Airport (YIA) sangat strategis untuk menumbuhkan iklim usaha sebagai pintu masuk pemasaran, sekaligus promosi produk," kata Titik.

Namun demikian, ia meminta pemerintah setempat menganggarkan untuk sarana penunjang dan pendukung pengembangan PLUT.

Pembangunan PLUT ini dilaksanakan pada masa akhir Pemerintahan Joko Widodo melalui Kementerian Koperasi dan UKM. Kelanjutan program dan penganggaran pada masa Pemerintahan Prabowo belum ada informasi kelanjutan.

"Kami akan komunikasi dengan Badan Anggaran DPRD Kulon Progo supaya ada usulan anggaran di PLUT," katanya.

Titik mengatakan PLUT Kulon Progo bisa menjadi "rest area" dan pusat perbelanjaan produk lokal hasil produksi pelaku UMKM lokal.

"Hal ini harus didukung semua pihak. Harapannya dapat menumbuhkan UMKM, mengurangi pengangguran hingga meningkatkan pendapatan masyarakat," katanya.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kulon Progo Iffah Mufidati mengatakan PLUT Kulon Progo di dalamnya ada sarana dan prasarana untuk pembinaan, pendampingan, pelatihan, pemberdayaan koperasi dan UMKM.

Di gedung PLUT ada ruang pelatihan dan ruang praktik untuk inkubator kegiatan kuliner dan produksi kriya. Selain itu, tersedia ruangan untuk digital marketing, pelatihan digital, ruang pengembangan alat kemasan produk.

"Kami memberikan fasilitas melalui PLUT untuk UMKM mendapatkan pelatihan dan pendampingan, baik dari sisi produksi, legalitas usaha, dan sumber daya manusia, permodalan dan pemasaran," katanya.

Iffah mengatakan kendala pengembangan PLUT Kulon Progo adalah pembiayaan pendampingan yang kesemuanya membutuhkan operasional.

"Ini yang kami minta kepada Komisi II sebagai mitra kami untuk memperjuangkan anggaran operasional dalam pemberdayaan UMKM," katanya.