Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengungkap harapannya untuk industri pertahanan dalam negeri agar mampu membangun kapal perang berjenis perusak atau destroyer, bahkan kapal perang berteknologi antideteksi radar (stealth).
Prabowo menjelaskan rencana membangun kapal-kapal destroyer itu harus mulai dijajaki setelah proyek modernisasi 41 unit kapal perang rampung.
"Kemungkinan sesudah modernisasi ini, kita harus bikin destroyer. Kita harus bikin lebih banyak kapal serang ringan yang modern, kecepatan tinggi dengan senjata ampuh, tetapi low-radar sehingga bisa bergerak tanpa terdeteksi, stealth kalau bisa," kata Menhan di galangan kapal PT PAL, sebagaimana dikutip dari siaran resminya di Jakarta, Rabu.
Prabowo optimistis industri pertahanan dalam negeri mampu membuat kapal-kapal perang itu mengingat saat ini PT PAL dalam tahap membangun kapal perang berjenis fregat, yang proyeknya disebut Fregat Merah Putih, pesanan pemerintah Indonesia.
"Saya sangat bangga bahwa pembangunan fregat itu, kapal perang yang terbesar yang pernah kita bangun, tetapi kali ini kita bangun benar-benar 100 persen di Indonesia tanpa bantuan teknis dari negara asing,” katanya.
Kementerian Pertahanan RI memesan dua unit fregat ke PT PAL. Pada 25 Agustus 2023, PT PAL berhasil melewati tahapan peletakan lunas kapal (keel laying) untuk satu unit kapal pesanan Kemhan.
Kapal fregat itu diproyeksikan operasional dan dapat memperkuat TNI Angkatan Laut pada 2028. Fregat Merah Putih, yang masih dalam tahapan pembangunan, memiliki panjang 140 meter dan bobot (displacement) 5.996 ton.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menhan harap industri pertahanan RI mampu buat kapal perang destroyer