Dinas Peternakan Gunungkidul mengawasi daging asal hewan di pasar rakyat

id Gunungkidul,Daging dari hewan

Dinas Peternakan Gunungkidul mengawasi daging asal hewan di pasar rakyat

Petugas melakukan pengawasan dan monitoring penjualan daging pangan asal hewan di Pasar Rakyat Wates. (ANTARA/Sutarmi)

Gunungkidul (ANTARA) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengintensifkan pengawasan daging pangan asal hewan di pasar rakyat di wilayah itu untuk menjamin mutu dan pencegahan penyakit yang ditularkan oleh hewan.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul Retno Widyastuti di Gunungkidul, Jumat mengatakan kegiatan pengawasan merupakan penjaminan mutu pangan asal hewan (PAH) yang aman sehat utuh dan halal (ASUH) bagi masyarakat dan pencegahan penyakit yang ditularkan oleh hewan.

"Kami sudah menyusun jadwal rutin pengawasan kesehatan masyarakat veteriner di pasar-pasar rakyat secara rutin," kata Retno.

Ia mengatakan monitoring dan pengawasan ini dilakukan secara rutin dan berkala di semua pasar-pasar rakyat yang menjual daging ayam,daging sapi serta daging kambing, dan juga pada tempat pemotongan hewan.

Pengawasan di pasar-pasar rakyat untuk melihat daging pangan asal hewan yang dijual seperti apa. Petugas melakukan pengecekan menggunakan alat PH meter, kesehatannya, termasuk pengawasan cara memotong.

PH daging yang normal biasanya berkisar antara 5,5 - 6,3. Nilai PH daging akan menentukan tumbuh dan berkembangnya bakteri. Selain itu daging berkualitas baik mempunyai aroma khas tidak berbau busuk dan warnanya cerah tidak pucat.

"Kadang-kadang pedagang ayam dan daging sapi memotong tulang tidak sesuai ketentuan," katanya.

Retno juga mengatakan petugas melakukan pengawasan terhadap timbangan hingga cara menempatkan daging untuk dijual. Pedagang biasanya hanya menggunakan alas seadanya, sehingga berpotensi berkembang bakteri.

Pengawasan terhadap kebersihan dan higienis, sanitasi tempat berjualan atau lapak juga dilakukan pada tempat pemotongan hewan.

"Apapun yang berpengaruh terhadap daging pangan asal hewan kami lakukan pengecekan," katanya.