Bantul (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan bahwa pemeriksaan kesehatan terhadap calon jamaah haji dilakukan di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang ada di setiap kecamatan.
"Kemarin untuk pemeriksaan kesehatan calon jamaah haji dilakukan di semua puskesmas di masing masing domisili calon jamaah haji. Di Bantul ada sebanyak 27 puskesmas," kata Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Tri Widyantara di Bantul, Senin.
Menurut dia, pemeriksaan kesehatan di puskesmas merupakan pemeriksaan awal terhadap calon jamaah haji, namun apabila perlu pemeriksaan lanjutan yang tidak dapat dilakukan puskesmas, maka dilanjutkan di Rumah Sakit Panembahan Senopati (RSPS) Bantul.
"Kalau memang ada kasus yang perlu pemeriksaan lanjutan di rumah sakit kita kirim ke RSPS, jadi seperti itu, misalnya kalau yang perlu rontgen segala kan harus di rumah sakit, karena di puskesmas tidak ada," katanya.
Namun, kata dia, apabila pemeriksaan di puskesmas hasilnya dinyatakan sehat, maka tidak ada pemeriksaan lanjutan di rumah sakit.
"Kalau memang ada komorbid atau penyakit penyerta perlu kontrol dan perlu pemeriksaan lanjutan, maka dilakukan di rumah sakit. Namun, kalau memang sehat dan tidak ada komorbid ya cukup di puskesmas," katanya.
Dia mengatakan, pemeriksaan kesehatan terhadap calon jamaah haji meliputi pemeriksaan fisik secara standar, kemudian pemeriksaan laboratorium. Untuk calon haji lansia ada tambahan pemeriksaan elektrokardiografi (EKG), rontgen dada, dan sebagainya.
Namun demikian, kata dia, berdasarkan hasil pemeriksaan di layanan kesehatan tersebut mayoritas calon jamaah haji Bantul dinyatakan sehat dan layak untuk diberangkatkan ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji yang direncanakan pada Juni 2024.
"Sampai saat ini sebagian besar layak diberangkatkan, jadi kita ada istithaah haji, dan Insya Allah sebagian besar calon jamaah haji yang terdaftar siap berangkat, dari sisi kesehatan dinyatakan layak, untuk lansia juga cukup banyak sekitar 40 persen," katanya.