Bantul (ANTARA) - Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyebutkan harga maupun pasokan elpiji bersubsidi dalam tabung ukuran tiga kilogram menghadapi bulan Ramadhan 1445 Hijriah aman dan terkendali.
"Terkait elpiji bersubsidi sekarang ini pertama kaitan stabilisasi harganya tidak terjadi fluktuasi, cenderung stabil, sama dengan harga eceran tertinggi yang sudah ditetapkan pemerintah," kata Sekretaris Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Bantul Husin Bahri di Bantul, Selasa.
Menurut dia, harga elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram di pangkalan pangkalan saat ini masih sesuai dengan HET, begitu juga tabung gas melon di tingkat pengecer wilayah Bantul masih stabil pada kisaran Rp20 ribu per tabung, sama dengan sebelumnya.
"Kemudian dari aspek ketersediaan elpiji secara umum kuota untuk Bantul relatif aman, karena memang perhitungan sudah memperhitungkan dengan momen momen seperti hari besar, liburan dan sebagainya, sehingga sudah diantisipasi," katanya.
Dia juga mengatakan, sejauh ini memang belum ada kebijakan penambahan pasokan elpiji bersubsidi dari pemerintah, dalam arti masih sama dengan pasokan sebelumnya, karena selain tidak ada lonjakan permintaan di masyarakat, juga tidak ada gejolak harga.
"Untuk penambahan pasokan nanti biasanya ada kebijakan khusus, dan akan dilakukan ketika memang nanti ada gejolak harga yang luar biasa. Namun kalau kondisinya stabil sesuai dengan kuota atau alokasi yang sudah direncanakan selama satu tahun," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, menghadapi bulan puasa seperti pengalaman tahun tahun sebelumnya cenderung tidak ada gejolak baik permintaan maupun harga, sehingga hingga saat ini pasokan elpiji untuk Bantul dari otoritas terkait masih stabil mengikuti kondisi pasar.
"Pengalaman sebelumnya saat Ramadhan cenderung tidak ada kendala, malah biasanya kenaikan cenderung di bulan Juni-Juli, masuk musim liburan, karena aktivitas liburan meningkat secara umum perekonomian juga meningkat, jadi usaha kuliner dan sebagainya itu akan menaikkan tingkat kebutuhan gas," katanya.
Meski demikian, ketika ditanya kuota elpiji untuk Bantul, pihaknya belum bisa menyebutkan angka, karena harus membuka data di dinas.
"Akan tetapi secara prinsip kondisi aman terkendali, dalam arti harganya dan pasokannya," katanya.