Presiden Jokowi: Aksi banding ekspor nikel RI bakal kembali kalah

id kendaraan listrik,mobil listrik,hilirisasi,nikel,Jokowi,banding WTO

Presiden Jokowi: Aksi banding ekspor nikel RI bakal kembali kalah

Presiden RI Joko Widodo memberikan sambutan pada pembukaan Kongres Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (HikmahBudhi) di Jakarta, Kamis (28/3/2024). ANTARA/Mentari Dwi Gayati

Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo menyebutkan bahwa aksi banding yang diajukan Pemerintah Indonesia terkait kebijakan larangan ekspor nikel terhadap Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) akan kalah.

Presiden Jokowi menjelaskan bahwa Indonesia dinyatakan kalah dalam gugatan Uni Eropa atas larangan ekspor bijih nikel sebagai upaya mewujudkan hilirisasi.

"Hilirisasi itu memunculkan nilai tambah berlipat-lipat tetapi ini ditentang digugat ke WTO dan maaf kita kalah. Bukan menang. Kalah kita. Kita banding lagi. Ya kita hadapi. Saya yakin kita mungkin akan kalah lagi, tetapi industrinya sudah jadi," kata Presiden Jokowi saat membuka Kongres Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (HikmahBudhi) di Jakarta, Kamis.

Adapun hingga saat ini proses banding RI pada Badan Banding di WTO atas hasil gugatan itu belum dilaksanakan.

Menurut Jokowi, Pemerintah Indonesia akan menempuh jalan yang ada untuk mengulur waktu sambil menunggu industri nikel dan baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) selesai.



Bahkan jika upaya banding tersebut kalah, Presiden menekankan akan mengambil langkah banding atau proses hukum berikutnya hingga industri selesai dibangun.

"Kita undur-undur terus enggak apa-apa. Industri nikel sudah jadi, industri EV baterai sudah jadi, industri mobil listrik sudah jadi. Karena memang membangun sebuah industri butuh waktu, enggak tahu apakah ada banding kedua. Kalau ada banding lagi, pokoknya jangan mundur sampai industri selesai dibangun," kata Jokowi.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jokowi sebut aksi banding soal ekspor nikel akan kalah lagi
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024