Jakarta (ANTARA) - Dokter dari Rumah Sakit Fatmawati Livya Holiwono mengatakan terdapat sejumlah gejala-gejala yang dapat menyertai batuk berkepanjangan akibat tuberkulosis atau TBC, contohnya sesak nafas dan nyeri dada.
Dalam siaran oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berjudul "Batuk Gak Sembuh-Sembuh, Awas TBC!", Livya menjelaskan batuk berkepanjangan selama dua minggu atau lebih adalah gejala utama tuberkulosis.
"Dan gejala lainnya itu bisa batuk darah, badannya lemas, kemudian demam meriang berkepanjangan, lebih dari satu bulan ya," katanya.
Menurutnya, penurunan nafsu makan serta penurunan berat badan yang tidak direncanakan juga merupakan gejala TBC yang dapat menyertai.
TBC, lanjutnya, dapat menyebabkan seseorang berkeringat pada malam hari, meski tidak melakukan aktivitas apapun. Livya menuturkan batuk adalah gejala TBC yang menyerang paru-paru. Sedangkan untuk TBC ekstra paru, kata dia, gejalanya berbeda, misalnya TBC kelenjar getah bening yang menyebabkan benjolan di daerah itu.
Namun, kata dia, penyebab batuk selama dua minggu pun perlu diperiksa karena bukan hanya TBC yang menimbulkan gejala tersebut. Penyakit-penyakit lain dengan gejala serupa, antara lain sinus, asam lambung naik, penyakit paru obstruktif kronik, pertusis, serta kanker paru-paru.
"Karena itu batuk itu adalah cara bagaimana badan kita ini membersihkan iritasi atau sekresi dari paru-paru. Jadi biar enggak ada terjadi infeksi. Jadi, pertahanan tubuh kita ini hebat sekali," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dokter paparkan ciri-ciri batuk karena TBC