Ancaman cuaca ekstrem di Jateng diprakirakan hingga 18 April

id Ilustrasi cuaca ekstrim, musim hujan

Ancaman cuaca ekstrem di Jateng diprakirakan hingga 18 April

Sejumlah pengendara menerobos hujan dan banjir di Jalan Majapahit, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (14/3/2024). ANTARA FOTO/Makna Zaezar/rwa.

Semarang (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayah Jawa Tengah pada periode 16 hingga 18 April 2024.

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Yoga Sambodo dalam siaran pers di Semarang, Selasa, mengatakan terdapat gangguan atmosfer yang mengakibatkan peningkatan potensi terjadinya cuaca ekstrem.

Ia menjelaskan analisis dinamika atmosfer yang terjadi menunjukkan aktivitas gangguan Madden Julian Oscillation (MJO) serta pola belokan angin dan konvergensi terlihat dominan untuk wilayah Pulau Jawa.

"Kondisi tersebut mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan konvektif atau Cumulusnimbus yang berpotensi menghasilkan curah hujan lebat dan angin kencang," katanya.

Sejumlah wilayah yang terdampak cuaca ekstrem tersebut, antara lain Jawa Tengah bagian tengah seperti Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Magelang, Boyolali, Semarang, Temanggung, serta Kota Salatiga.

Wilayah pantura, seperti Kabupaten Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Demak, Jepara, Pati, Rembang, serta Kota Semarang.

Wilayah Jawa Tengah bagian timur dan selatan meliputi Kabupaten Grobogan, Sragen, Blora, Kudus, Kebumen, Purworejo, Kota Solo, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, dan Wonogiri.

Ia mengimbau masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana untuk waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, tanah longsor, dan angin kencang.

Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024