British Council edukasi guru Indonesia mengajar Bahasa Inggris
Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggandeng British Council untuk melatih guru agar dapat mengajarkan Bahasa Inggris pada anak pada usia Sekolah Dasar (SD) dengan gembira sesuai cita-cita Kurikulum Merdeka.
“Kemendikbudristek merasa perlu ada program dengan modul yang tepat untuk diberikan ke para guru agar bisa memberikan pembelajaran Bahasa Inggris yang menyenangkan di SD itu seperti apa, jadi kemampuan pedagogis (mendidik) itu yang ingin dikuatkan. Kita membutuhkan banyak dukungan, utamanya dari British Council untuk program tersebut,” kata Staf Ditjen GTK Kemendikbudristek Eva Sofia di Jakarta, Selasa.
Menurutnya, tujuan mengenalkan Bahasa Inggris sejak dini sesuai dengan Peraturan Mendikbudristek (Permendikbudristek) Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah, dimana Bahasa Inggris ditetapkan kembali sebagai mata pelajaran wajib di jenjang SD.
“Tujuan kembali mewajibkan Bahasa Inggris di SD itu, kami ingin memperkenalkan Bahasa Inggris sedini mungkin, sehingga pembiasaan-pembiasaan terhadap Bahasa inggris itu terbina sejak dini,” ucapnya.
Melalui program pelatihan yang diselenggarakan bersama British Council, ia berharap guru dapat melatih siswa untuk bisa berbicara dengan sesama temannya dan mengerjakan instruksi sederhana dalam Bahasa Inggris.
“Harapannya, ketika transisi ke tingkat SMP dan SMA itu lebih halus, jadi sudah diberikan awal sejak SD, yang saya juga sedikit banyak belajar dari guru, bahwa di SD itu simpel, instruksi-instruksi yang aktivitas sehari-hari itu dikenalkan kepada siswa,” tuturnya.
Sementara itu Country Director Indonesia dan Director South East Asia British Council, Summer Xia mengemukakan pentingnya mengembangkan minat dan kepercayaan diri para siswa melalui Bahasa Inggris yang tidak terbatas pada tata bahasa saja.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 490 guru dilatih ajar Bahasa Inggris dengan gembira kepada anak SD
“Kemendikbudristek merasa perlu ada program dengan modul yang tepat untuk diberikan ke para guru agar bisa memberikan pembelajaran Bahasa Inggris yang menyenangkan di SD itu seperti apa, jadi kemampuan pedagogis (mendidik) itu yang ingin dikuatkan. Kita membutuhkan banyak dukungan, utamanya dari British Council untuk program tersebut,” kata Staf Ditjen GTK Kemendikbudristek Eva Sofia di Jakarta, Selasa.
Menurutnya, tujuan mengenalkan Bahasa Inggris sejak dini sesuai dengan Peraturan Mendikbudristek (Permendikbudristek) Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah, dimana Bahasa Inggris ditetapkan kembali sebagai mata pelajaran wajib di jenjang SD.
“Tujuan kembali mewajibkan Bahasa Inggris di SD itu, kami ingin memperkenalkan Bahasa Inggris sedini mungkin, sehingga pembiasaan-pembiasaan terhadap Bahasa inggris itu terbina sejak dini,” ucapnya.
Melalui program pelatihan yang diselenggarakan bersama British Council, ia berharap guru dapat melatih siswa untuk bisa berbicara dengan sesama temannya dan mengerjakan instruksi sederhana dalam Bahasa Inggris.
“Harapannya, ketika transisi ke tingkat SMP dan SMA itu lebih halus, jadi sudah diberikan awal sejak SD, yang saya juga sedikit banyak belajar dari guru, bahwa di SD itu simpel, instruksi-instruksi yang aktivitas sehari-hari itu dikenalkan kepada siswa,” tuturnya.
Sementara itu Country Director Indonesia dan Director South East Asia British Council, Summer Xia mengemukakan pentingnya mengembangkan minat dan kepercayaan diri para siswa melalui Bahasa Inggris yang tidak terbatas pada tata bahasa saja.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 490 guru dilatih ajar Bahasa Inggris dengan gembira kepada anak SD