Elektabilitas bakal calon Bupati Bantul petahana unggul hasil survei Golkar

id Bursa kepala daerah ,DPD Golkar DIY ,Pilkada 2024

Elektabilitas bakal calon Bupati Bantul petahana unggul hasil survei Golkar

Ketua DPD Golkar DIY Gandung Pardiman bersama para Ketua DPD Golkar kabupaten dan kota se provinsi DIY berfoto usai konferensi pers bakal calon kepala daerah pada Pilkada serentak 2024 di Kantor DPD Golkar DIY, Sabtu (8/6/2024) (ANTARA/Hery Sidik)

Yogyakarta (ANTARA) - Elektabilitas bakal calon Bupati Bantul untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2024 dari petahana, Abdul Halim Muslih unggul berdasarkan hasil survei yang dilakukan internal DPD Partai Golkar Bantul.

"Dalam pernyataan terbuka terkait pilihan calon Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mendapatkan prosentase 18,9 persen, unggul dari nama-nama bakal calon kepala daerah lainnya," kata Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bantul Paidi dalam konferensi pers di DPD Golkar DIY, Sabtu.

Menurut dia, hasil survei juga menyebut angka popularitas Abdul Halim Muslih yang saat ini menjabat sebagai Bupati Bantul masih menduduki posisi pertama dengan angka 75,2 persen, kemudian Untoro Hariadi 8,6 persen, Agus Santoso 4,1 persen, Amin Purnomo 3,4 persen, dan Muhammad Ali Yusuf Rasyid 3,2 persen, serta Mujiat 2,3 persen.

Begitu juga pada simulasi pilihan tertutup elektabilitas calon Bupati Bantul masih didominasi Abdul Halim Muslih dengan 40,7 persen, sementara nama-nama kandidat calon kepala daerah lainnya jauh di bawah angka popularitas Halim Muslih.

"Dalam simulasi delapan nama calon Kepala Daerah dari Partai Golkar Bantul, apabila dilaksanakan pemilu hari ini nama Abdul Halim Muslih masih menduduki peringkat pertama dengan prosentase sebesar 50,5 persen," katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, dalam survei Golkar tersebut selain menganalisis persepsi dan harapan masyarakat terhadap tokoh yang akan maju sebagai calon Kepala Daerah, juga menganalisis faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam menentukan pilihan politik.

Dia juga menyebut, dari hasil survei yang dilakukan selama 10 hari sejak tanggal 6 sampai 15 Mei 2024, diperoleh bahwa mayoritas responden (58,4 persen) belum mengetahui dilaksanakan Pilkada 2024, dan hanya 36,4 persen yang sudah mengetahui, sisanya belum tahu atau tidak menjawab 5,2 persen.

Survei juga menyebut, mayoritas responden belum mempunyai kandidat bakal calon yang akan dipilih sebesar 78,6 persen, sedangkan hanya 13,9 persen yang sudah menentukan pilihan kandidatnya, sisanya sebesar 7,5 persen belum menentukan pilihannya.

"Responden yang belum menentukan pilihan kandidat calon kepala daerah yang akan dipilih beralasan belum mengenal calon bupati yang akan dipilih 53,3 persen, belum memiliki informasi yang cukup tentang program atau janji kampanye 29,6 persen, dan akan menentukan ketika masa kampanye berlangsung 3,4 persen," katanya.

Dari hasil survei tersebut DPD Golkar Bantul menyimpulkan bahwa follower yang paling mempengaruhi adalah kinerja, kapasitas, visi, misi, keberanian, ketegasan dan kecerdasan.

Kemudian intensitas selalu berkomunikasi atau sosialisasi dan atau bertemu dengan warga, dan adanya keberpihakan kepada masyarakat.

"Abdul Halim Muslih merupakan bakal calon Bupati Bantul unggulan dari hasil survei yang dilakukan. Diperlukan strategi yang melibatkan interaksi langsung dengan masyarakat," katanya.

Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar DIY Gandung Pardiman mengatakan, hasil survei tersebut menjadi salah satu alternatif partai berlambang pohon beringin ini dalam mengusung calon bupati pada Pilkada 2024, namun tetap ada tahapan selanjutnya untuk menentukan siapa yang akan diusung.

"Masih perlu penjajakan penjajakan termasuk dari partai politik lainnya ini penting. Dan saya minta bagaimana agar calon kepala daerah yang diusung dari kabupaten-kabupaten di DIY, termasuk Bantul menang, begitu juga Kota Yogyakarta," katanya.

Gandung juga berharap jago-jago dari partai Golkar juga harus diberi peluang, diberi langkah-langkah yang positif untuk mengemban kejayaannya melalui Pilkada 2024, jangan sampai justru memberikan suatu dinamika yang tidak baik bagi jago sendiri.