Sleman (ANTARA) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar bersama Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kustini Sri Purnomo meresmikan destinasi wisata Aglaonema Park yang diinisiasi Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal) Tridadi Makmur, Sleman, Sabtu.
Peresmian Aglaonema Park ditandai dengan pengguntingan pita oleh Mendes PDTT bersama Bupati Sleman bertempat di kawasan wisata Puri Mataram, Sleman.
Direktur BUMKal Tridadi Makmur Agus Choliq mengatakan bahwa Aglaonema Park ini dibangun di atas lahan seluas satu hektare yang bersebelahan dengan komplek Desa Wisata Puri Mataram.
"Aglaonema Park ini menampilkan sebanyak 90.000 tanaman Aglaonema yang terdiri dari 209 spesimen, seluruh tanaman ditata dengan rapih membentuk berbagai pola bahkan, terdapat beberapa tanaman hias yang ditanam langsung di atas tanah dan dapat menjadi spot foto bagi pengunjung," katanya.
Ia berharap Aglaonema Park ini dapat menjadi salah satu tujuan wisata populer di Sleman dan menjadi motivasi wilayah lain untuk ikut membudidayakan tanaman hias.
"Agloenima Park di Sleman ini digadang-gadang menjadi Aglaonema Park pertama dan terbesar di Indonesia," katanya.
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar mengatakan bahwa Aglaonema Park ini menjadi satu-satunya di Indonesia bahkan mungkin di dunia.
"Yang menarik, Aglaonema Park di Sleman ini menjadi satu-satunya di Indonesia bahkan mungkin di dunia. Maka dari itu saya mengajak semuanya, pemerintah, masyarakat, LSM, pecinta tanaman hias, pecinta lingkungan, pegiat wisata, untuk mendukung dan mensupport Aglaonema Park ini," katanya.
Menurut dia, Aglaonema Park ini memiliki potensi menjadi ikon jika mendapat dukungan dari pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan.
"Potensi tersebut tidak hanya untuk tingkat daerah saja, tetapi juga bisa naik di tingkat nasional," katanya.
Ia mencontohkan, untuk tanaman anggrek, terdapat lembaga di London yang mengeluarkan sertifikat hasil dari persilangan dan diakui di dunia.
"Sama halnya dengan Agloenima yang memiliki banyak persilangan, khususnya di Agloenima Park yang memiliki 209 spesimen dan diasumsikan terbanyak di dunia," katanya.
Mendes PDTT mendorong BUMKal Tridadi Makmur bersama Pemkab Sleman dan seluruh pemangku kepentingan untuk terus mengembangkan dan meningkatkan potensi yang ada di Agloenima Park.
"Kami hadir di sini tentunya ingin apa yang menjadi kreasi masyarakat, kreasi BUMDes betul-betul memberikan kontribusi bukan hanya di daerah tetapi juga di tingkat nasional," katanya.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnono mengatakan Pemkab Sleman terus mendukung dan menyambut baik upaya Bumkal Tridadi Makmur dalam melebarkan usahanya melalui Aglaonema Park ini.
Kustini menilai, tanaman Aglaonema ini tidak hanya memiliki nilai estetik dan ekonomis tinggi, tetapi juga menjadi primadona tanaman hias dan banyak digandrungi para pecinta tanaman hias.
"Diharapkan keberadaan Aglaonema Park ini dapat menjadi magnet wisatawan untuk berkunjung ke Sleman menikmati keindahan alam sekaligus melarisi komoditasnya sehingga pada muaranya akan memberikan keuntungan finansial bagi para pelaku BUMDesa dan masyarakat Sleman," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri Desa PDTT resmikan wisata Aglaonema Park di Kabupaten Sleman
Berita Lainnya
Presiden Jokowi setujui pengunduran diri Mendes PDTT dan Menaker
Senin, 30 September 2024 18:55 Wib
Kemenkeu sebut dana Desa 2025 diprioritaskan untuk tangani perubahan iklim
Jumat, 27 September 2024 12:58 Wib
Pemerintah puji kemajuan Desa Wisata Ketapanrame, Jatim, gaet wisatawan
Senin, 19 Agustus 2024 10:20 Wib
Pemerintah ungkap aspek kultural menjadi identitas pendamping desa di Indonesia
Senin, 19 Agustus 2024 10:14 Wib
Pemerintah: Masa depan daerah di Indonesia ditentukan generasi muda berpendidikan-terampil
Senin, 5 Agustus 2024 13:46 Wib
Kemendes: Lomba Desa Wisata Nusantara 2024 ajang promosi pariwisata gaet pelancong
Kamis, 1 Agustus 2024 17:42 Wib
Pemerintah: Penguatan kompetensi vokasi bantu kurangi kemiskinan di tanah air
Senin, 29 Juli 2024 14:16 Wib
Mendes: Pendamping desa di Indonesia harus representasikan budaya-kultur lokal
Senin, 29 Juli 2024 11:30 Wib