Jakarta (ANTARA) - Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, SpA(K) menyatakan bahwa prevalensi anak Indonesia yang mengalami alergi susu sapi (ASS) mencapai 0,5 hingga 7,5 persen.
“Ini data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) di tahun 2014 ya, kalau menurut Organisasi Alergi Dunia (WAO) pada tahun 2013 jumlah anak-anak di dunia yang terkena alergi susu sapi mencapai 1,9-4,9 persen,” kata Budi dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa.
Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran itu juga membeberkan data yang dimiliki klinik anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta di tahun 2012, menunjukkan bahwa 31 persen pasien anak alergi terhadap putih telur dan 23,8 persen lainnya mengalami alergi susu sapi.
“Ini memperjelas bahwa protein susu sapi merupakan makanan penyebab alergi terbesar kedua setelah telur pada anak-anak kita di Asia,” kata dia.
Ia menjelaskan bahwa alergi susu sapi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap protein dalam susu sapi yang dapat memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan anak jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Meski lebih banyak kasus terjadi di usia anak, tidak menutup kemungkinan orang dewasa untuk terkena jenis alergi tersebut.
Menurutnya, alergi ini perlu diwaspadai karena angka kejadiannya terus meningkat. Selain itu, gejalanya dapat merugikan tumbuh kembang anak.
“