Jakarta (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berupaya memperkuat kolaborasi pemerintah dengan sektor swasta dalam pengembangan pemanfaatan energi panas bumi dengan mendukung penyelenggaraan 10th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2024.
“Kami berharap acara ini akan menjadi titik temu bagi para pemangku kepentingan untuk meningkatkan kolaborasi, mengidentifikasi peluang baru, dan merumuskan strategi bersama untuk menghadapi tantangan industri panas bumi kini,” ucap Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Eniya Listiani di Jakarta, Rabu.
Ia juga mengatakan bahwa pihaknya berharap sinergi bersama antara pemerintah dan sektor swasta tersebut dapat memperkuat industri panas bumi di Indonesia dan menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi semua sektor perekonomian nasional.
Menurut PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE), pemanfaatan panas bumi di Indonesia baru mencapai 2,4 gigawatt (GW), atau sekitar 10 persen dari total potensi 23,9 GW.
Ketua Umum Asosiasi Panasbumi Indonesia (API) Julfi Hadi mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi panas bumi yang sangat besar dan tersebar di berbagai wilayah, tapi sering kali terdapat tantangan yang kompleks dalam pengembangannya.
Untuk mengatasi hal tersebut, ia pun menyoroti pentingnya kerja sama semua pihak, baik pemerintah, industri, akademisi, serta masyarakat, untuk meningkatkan industri panas bumi di Indonesia.
“Dengan mengangkat tema 'Powering Together: Stakeholder Unity in Geothermal Innovation and Acceleration', dalam konteks potensi panas bumi di Indonesia, tema ini menggambarkan esensi kolaborasi yang diperlukan untuk memaksimalkan manfaat sumber daya alam ini,” katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemerintah perkuat kolaborasi kembangkan panas bumi melalui 10th IIGCE