Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menargetkan 10 usaha kecil dan menengah (UKM) bisa melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui initial public offering (IPO) atau penawaran umum perdana saham tahun ini.
Teten mengatakan upaya IPO itu dilakukan agar pelaku UKM bisa naik kelas dengan memperoleh pendanaan melalui pasar modal.
“Kami bersama Bursa Efek Indonesia berupaya agar UKM lompat usahanya. Tidak terus-menerus kecil dan menengah,” kata dia dalam Forum Pasar Modal yang diadakan oleh Kemenkop UKM dan BEI di Surabaya, Rabu, dikutip dari siaran pers kementeriannya.
Teten menyatakan Kemenkop UKM bersama BEI berkomitmen untuk menggencarkan langkah sosialisasi untuk mendorong pelaku UKM melantai di bursa.
Ia mengatakan pihaknya saat ini sedang mencoba menawarkan berbagai solusi bagi pelaku UKM untuk melaksanakan IPO, salah satunya dengan membentuk holding usaha.
“Jadi usaha sejenis digabungkan supaya IPO sehingga ada akselerasi … Supaya cepat jangan sendiri-sendiri … Ini juga salah satu alternatif selain menggandeng investor,” tuturnya.
Teten menekankan, IPO sangat penting dilakukan agar pelaku UKM dapat mengembangkan kapasitas usahanya menjadi usaha besar.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan bahwa sampai saat ini sudah ada 44 perusahaan aset skala kecil dan menengah yang melantai di bursa melalui papan akselerasi.