Moskow (ANTARA) - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan serangan Ukraina ke wilayah Kursk Rusia membatalkan kemungkinan adanya perundingan damai.
Berbicara pada konferensi pers di Moskow pada Rabu (21/8), Zakharova mengecam serangan Kiev ke Kursk sebagai serangan teroris dan mengatakan bahwa setelah kebiadaban seperti itu, tidak ada pihak yang akan bernegosiasi dengan pemerintah Ukraina sama sekali.
Zakharova mengatakan bahwa dengan melancarkan serangan tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berharap dapat memperkuat posisinya, meningkatkan citranya di mata warga negaranya, dan memperoleh lebih banyak pendanaan dari Barat.
Zakharova kemudian mengecam pernyataan politis Barat yang mengeklaim bahwa Kiev menyusun dan melaksanakan rencana itu tanpa dukungan mereka sebagai kebohongan.
“AS, Inggris, dan negara-negara NATO (lainnya), yang pada gilirannya merupakan duet Anglo-Saxon, bukan hanya merupakan inspirator dan sponsor ideologis namun juga merupakan penembak yang mengarahkan rezim Kiev pada sasaran-sasaran di wilayah Federasi Rusia. Pernyataan bahwa hal ini terjadi tanpa dukungan Barat adalah kebohongan,” katanya.
Sumber : Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rusia sebut serangan Ukraina ke Kursk akhiri potensi perundingan damai