Jakarta (ANTARA) - Pengajar Pemilu Fakultas Hukum Universitas Indonesia Titi Anggraini mengatakan, fenomena calon tunggal di pemilihan kepala daerah (pilkada) bisa menurunkan kepercayaan publik kepada partai politik.
Titi, dalam diskusi daring yang diselenggarakan The Constitutional Democracy Initiative (CONSID) sebagaimana dipantau di Jakarta, Minggu, mengatakan, partai politik semestinya menominasikan calon kepala daerah dan menjalankan fungsi kaderisasi dengan baik.
“Partai politik sebagai institusi kaderisasi, rekrutmen politik, yang menjadi bagian instrumen demokrasi yang negara berikan otoritas untuk merebut kekuasaan tetapi itu justru tidak dimanfaatkan, bisa-bisa justru masyarakat makin tidak percaya atau apolitis kepada partai politik,” ucapnya.
Selain itu, menurut Titi, calon tunggal juga bisa menumbuhkan sikap apatis karena masyarakat merasa tidak punya pilihan yang memfasilitasi praktik demokrasi secara optimal.
“Mereka bisa merasa bahwa pilkada tidak menjanjikan kompetisi. Akhirnya, mereka apatis, pragmatis, tidak mau datang ke TPS (tempat pemungutan suara), dan tidak mau ambil peran,” ujar dia.
Meski demikian, Titi berpendapat, calon tunggal di kelompok masyarakat yang dinamis justru menciptakan keaktifan untuk menunjukkan perlawanan politik, yakni dengan mendukung kotak kosong alih-alih calon tunggal.
“Misalnya di Kota Pangkalpinang. Ketika calon tunggal mendaftar, ditandingi dengan masyarakat yang mengantarkan pendaftaran kotak kosong ke KPU Kota Pangkalpinang,” kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ahli: Calon tunggal bisa turunkan kepercayaan publik ke partai politik
Berita Lainnya
Kemen PUPR selenggarakan Pamsimas Water Adventure 2024 di Gunungkidul
Rabu, 9 Oktober 2024 17:33 Wib
Polda DIY dan Polres Kulon Progo gelar bakti sosial di Kalirejo
Rabu, 9 Oktober 2024 15:25 Wib
Jokowi tetapkan Batam sebagai KEK Pariwisata dan Kesehatan
Rabu, 9 Oktober 2024 14:54 Wib
MK tingkatkan pemahaman parpol soal perselisihan hasil pilkada
Rabu, 9 Oktober 2024 14:53 Wib
Cabup Kulon Progo Marija serahkan pipa air bagi terdampak kekeringan
Rabu, 9 Oktober 2024 14:15 Wib
BPBD Bantul sebut dampak kekeringan pada 2024 tak seperti tahun 2023
Rabu, 9 Oktober 2024 11:38 Wib
Nobel Fisika 2024 dianugerahkan pada dua pelopor pengembangan AI
Rabu, 9 Oktober 2024 10:35 Wib
Jateng rebut pucuk klasemen medali dari Jabar
Rabu, 9 Oktober 2024 9:03 Wib