Jakarta (ANTARA) - Merawat batik dengan benar sangat krusial untuk memastikan keindahan dan kualitasnya tetap terjaga.
Kolektor sekaligus Seniman Batik Dave Tjoa mengatakan untuk batik tulis yang baru, pencucian harus dilakukan dengan menggunakan lerak atau deterjen khusus batik. Deterjen tersebut dirancang untuk melindungi warna batik agar tidak cepat pudar.
“Biasanya kalau untuk mencuci batik tulis itu, kalau batik baru biasanya hanya dicuci dengan lerak atau dengan deterjen khusus batik. Nah, pencucian juga sekarang makin mudah sebenarnya, karena bahan warna yang dipakai kan kimia,” kata Dave Tjoa saat ditemui ANTARA dalam pembukaan Pameran Batik bertajuk “Kukila Khatulistiwa” di Antara Heritage Center, Jakarta, Sabtu.
Meskipun pencucian batik saat ini semakin mudah berkat deterjen khusus, perawatan batik dengan bahan alami memerlukan perhatian lebih.
Dave menjelaskan batik yang terbuat dari bahan alam cenderung lebih sensitif terhadap pencucian dan perawatan, karena warna yang dihasilkan dari bahan alami bisa sangat mudah luntur jika tidak dirawat dengan hati-hati.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga agar batik tersebut tidak terkena air dengan suhu ekstrem atau deterjen yang tidak sesuai.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Begini cara merawat dan mencuci batik
Berita Lainnya
Pemkab Bantul lestarikan warisan budaya melalui Festival Budaya Imogiri
Sabtu, 14 September 2024 20:19 Wib
Pameran "Kukila Khatulistiwa" kenalkan koleksi batik Dave Tjoa
Senin, 2 September 2024 11:47 Wib
Krebet Bantul meraih penghargaan sebagai desa wisata terbaik di DIY
Selasa, 20 Agustus 2024 20:02 Wib
Menparekraf minta batik gonggong Tanjungpinang, Kepri, adaptif nuansa kekinian
Senin, 5 Agustus 2024 13:40 Wib
Dispar DIY tingkatkan kapasitas pelaku ekraf terkait rancangan motif batik
Kamis, 1 Agustus 2024 16:05 Wib
Pemda DIY sebut UMKM beri kontribusi signifikan bagi perekonomian daerah
Kamis, 25 Juli 2024 12:30 Wib
Kain Pekalongan, Jateng, dijadikan "streetwear"
Jumat, 19 Juli 2024 6:19 Wib
Museum Batik Pekalongan, Jateng, dibanjiri wisatawan
Selasa, 16 Juli 2024 19:29 Wib