Kopasmanda Sleman mengelola sampah secara terintegrasi dan berkelanjutan

id Kopasmanda Sleman ,Pengelolaan Sampah Sleman ,Sleman

Kopasmanda Sleman mengelola sampah secara terintegrasi dan berkelanjutan

Pengurus Kopasmanda Sleman dikukuhkan oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo pada Selasa (24/9/2024) di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman. ANTARA/HO-Bagian Prokopim Setda Sleman

Sleman (ANTARA) - Koperasi Jasa Pengelolaan Sampah Sleman Sembada (Kopasmanda) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta siap melakukan pengelolaan sampah, terutama sampah rumah tangga di wilayah itu, secara terintegrasi dan berkelanjutan.

"Kopasmanda merupakan organisasi yang dibangun dengan semangat kolaborasi untuk mewujudkan pengelolaan sampah yang terintegrasi dan berkelanjutan," kata Ketua Kopasmanda Sleman Arif Budiono di Sleman, Kamis.

Sebelumnya, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengukuhkan pengurus Kopasmanda pada Selasa (24/9) di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman yang ditandai dengan pembacaan ikrar yang diikuti10 pengurus terpilih.

Arif mengatakan permasalahan sampah yang masih menjadi momok hingga saat ini menjadi latar belakang hadirnya Kopasmanda.

"Koperasi ini hadir menjadi bagian dari solusi sekaligus wadah untuk menggerakkan seluruh lapisan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat," katanya.

Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional, capaian layanan pengelolaan sampah Sleman 63,98 persen, terdiri atas penanganan, pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pemrosesan akhir 55,73 persen, sedangkan melalui sistem pengurangan sampah 8,25 persen.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman Sleman Epiphana Kristiyanti mengatakan pihaknya masih kewalahan untuk menangani persoalan sampah di daerah itu.

Menurut dia, pendirian tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) Sendangsari di Kapanewon (Kecamatan) Minggir dan Tamanmartani di Kapanewon Kalasan, serta puluhan titik TPS 3R belum mampu mengatasi persoalan sampah.

"Meski dua TPST tersebut telah beroperasi, namun masih belum optimal, bahkan kami kewalahan karena banyaknya sampah produksi sampah rumah tangga," katanya.
 
Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024