Bantul mengirim perdana bahan bakar RDF hasil olahan sampah TPST Argodadi

id Pengiriman RDF,Pemkab Bantul,TPST Argodadi

Bantul mengirim perdana bahan bakar RDF hasil olahan sampah TPST Argodadi

Pjs Bupati Bantul Adi Bayu Kristanto saat melepas truk bahan bakar alternatif pengganti batu bara atau refuse derived fuel (RDF) hasil olahan sampah TPST Argodadi, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kamis (10/10/2024) (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan pengiriman perdana bahan bakar alternatif pengganti batu bara atau refuse derived fuel (RDF) hasil olahan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Dingkikan Argodadi ke pabrik semen di Cilacap.

"Dengan pengiriman perdana RDF ini akan dapat meningkatkan optimisme kita untuk dapat melakukan pengolahan dan pengelolaan sampah secara paripurna," kata Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Bantul Adi Bayu Kristanto saat melepas truk RDF di TPST Argodadi Bantul, Kamis.

Menurut dia, terdapat bahan bakar alternatif pengganti batu bara kurang lebih seberat 15 ton yang dikirim pada pengiriman perdana saat ini, setelah TPST di wilayah Dingkikan Argodadi Kecamatan Sedayu tersebut beroperasi secara bertahap sejak Agustus 2024.

"Selain itu dengan adanya hasil pengolahan sampah berupa RDF ini juga membuktikan bahwa sampah masih bisa dijadikan sebagai barang yang memiliki nilai ekonomi," katanya.

Maka dari itu, kata dia, harapan pemerintah akan hal ini, dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Bantul untuk turut berperan aktif dalam pengelolaan sampah, sebagai bagian dari upaya gerakan mewujudkan program Bantul Bersih Sampah Tahun 2025 (Bantul Bersama).

"Saya apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh elemen masyarakat Bantul, serta pihak terkait yang selama ini telah bersinergi dan berkolaborasi terhadap suksesnya gerakan Bantul Bersama, yang pada saat ini memasuki tahun ketiga," katanya.

Pjs Bupati mengatakan, Program Bantul Bersih Sampah yang telah diluncurkan sejak 2022, tidak dapat berjalan tanpa dukungan semua elemen di Bantul. Melalui gerakan tersebut, pemerintah telah berupaya merubah pola budaya pengolahan sampah di masyarakat.

"Selain itu melalui gerakan Bantul bersama yang terus kita gencarkan ini, terbukti kita, Bantul menjadi daerah yang siap menghadapi masa darurat sampah, mari terus kita kuatkan komitmen bersama dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan," katanya.

Dia mengatakan, terlebih sebagaimana filosofi adiluhung Yogyakarta yaitu Hamemayu Hayuning Bawono, bahwa penanganan masalah sampah memang harus dikelola dengan serius.

"Karena selain agar kita dapat mewariskan lingkungan yang lestari kepada anak cucu kita, pengelolaan sampah yang baik juga dapat meningkatkan nilai ekonomi serta potensi strategis lainnya," katanya.

Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024