Pemkab Bantul merancang TPST dengan produk RDF di Argodadi

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, merancang pembangunan tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) dengan produk sampah yang dihasilkan berupa refuse derived fuel (RDF) di wilayah Dingkikan, Kelurahan Argodadi, Sedayu.

"Kalau TPST yang di Dingkikan Argodadi itu nanti produknya RDF untuk bahan bakar pengganti industri semen," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul Ari Budi Nugroho di Bantul, Kamis.

Menurut dia, sekarang ini kalau industri misalnya pabrik semen tersebut bahan bakar untuk membuat semen masih menggunakan batu bara.

"Sementara batu bara harganya mahal, sehingga RDF produk TPST ini nantinya sebagai salah satu upaya mengurangi konsumsi batu bara sebagai bahan bakar," katanya.

Dia mengatakan, konsep TPST dengan produk RDF di Argodadi tersebut hampir sama dengan TPST yang ada di Kabupaten Sleman. Nantinya, Pemkab Bantul akan menggandeng perusahaan untuk menampung sampah dalam bentuk RDF itu.

"Kami kemarin sudah penjajakan dengan perusahaannya, bahkan dalam waktu dekat akan ada MoU sebagai off taker yang mengambil material RDF nya, karena memang harus pasti yang mengambil siapa, kemudian volumenya berapa," katanya.

Dengan demikian, kata dia, jangan sampai nanti ketika TPST di Argodadi sudah membuat RDF tidak ada pihak ketiga yang mengambil, sehingga bisa menjadi permasalahan baru.

"Jadi memang harus ada kesepakatan dengan pihak off taker terkait dengan besaran volumenya, tonasenya per harinya berapa itu harus disepakati dulu," katanya.

Dia mengatakan untuk pembangunan TPST di wilayah Dingkikan Argodadi ditargetkan segera direalisasikan pada tahun 2024. Pemkab telah menyiapkan anggaran sebesar Rp20 miliar, dengan dana anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Bantul.

Sosialisasi terhadap pembangunan instalasi pengelolaan sampah di wilayah Bantul sisi barat tersebut, katanya, sudah dilaksanakan terutama kepada masyarakat dan warga yang terdampak atau tinggal di sekitar lokasi TPST.