Bawaslu Bantul: Empat potensi pelanggaran yang diawasi dalam Pilkada 2024

id Bawaslu Bantul

Bawaslu Bantul: Empat potensi pelanggaran yang diawasi dalam Pilkada 2024

Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bantul. ANTARA/Hery Sidik

Bantul (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan ada empat potensi pelanggaran dalam pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bantul 2024 yang perlu dilakukan pengawasan oleh jajaran pengawas.

Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Bantul Dewi Nurhasanah di Bantul, Rabu, mengatakan, empat potensi pelanggaran itu adalah politik uang, netralitas aparatur sipil negara (ASN) dan perangkat desa atau kelurahan, informasi hoaks, dan politisasi isu sara.

"Dari beberapa potensi pelanggaran keempat tema tersebut yang paling sering terjadi baik pada saat perhelatan pemilu maupun saat pemilihan bupati dan wakil bupati," katanya.

Oleh karena, kata dia, Bawaslu Bantul perlu bersinergi dengan seluruh elemen masyarakat untuk melakukan pengawasan yang berorientasi terhadap pencegahan, salah satunya dengan organisasi kemasyarakatan (ormas) sosial ataupun ormas kepemudaan di Bantul.

"Kami juga terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada pemilih pemula, sosialisasi kepada pelajar melalui program Bawaslu Goes to School," katanya.

Untuk mencegah pelanggaran netralitas ASN dan perangkat desa, kata dia, Bawaslu Bantul juga telah berkoordinasi dengan stakeholder terkait di lingkungan Pemkab Bantul untuk mensosialisasikan terkait netralitas dalam kontestasi politik tersebut.

Lebih lanjut, kata dia, Bawaslu Bantul dengan melibatkan peran pemuda dan elemen masyarakat membentuk gerakan masyarakat desa atau kelurahan Antipolitik Uang atau yang dikenal Desa APU, sebagai bagian gerakan menolak dan memerangi praktik politik uang.

"Kami juga membentuk relawan pengawas partisipatif satu dusun satu relawan. Kemudian kita ada gerakan Ayo Nyawiji Ngawasi, forum bersama untuk mengawasi penyelenggaraan Pilkada Bantul dengan melibatkan semua unsur masyarakat Bantul," katanya.

Pilkada Bantul Tahun 2024, diikuti tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati, yaitu pasangan Untoro Hariadi-Wahyudi Anggoro Hadi, pasangan Abdul Halim Muslih-Aris Suharyanta, dan pasangan Joko Purnomo-Rony Wijaya Indra Gunawan.