AS memperkuat hubungan kesiapsiagaan bencana dengan Indonesia

id Aceh ,Amerika Serikat ,Hubungan bilateral ,Diplomatik ,Mitigasi bencana ,Pemerintah Aceh ,BNPB

AS memperkuat hubungan kesiapsiagaan bencana dengan Indonesia

Pj Konsulat Amerika Serikat untuk Sumatera Kristy Mordhorst saat menjelaskan soal penguatan hubungan mitigasi bencana dengan Indonesia, di Banda Aceh, Selasa (29/10/2024) (ANTARA/Rahmat Fajri)

Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Amerika Serikat (AS) terus memperkuat hubungan bilateral dengan Indonesia dalam kesiapsiagaan bencana alam, sehingga ke depannya semakin memudahkan kedua negara untuk saling berbagi informasi kebencanaan.

"Kami hari ini datang ke Aceh untuk melakukan pelatihan. Ini upaya memperkuat hubungan bilateral antara Amerika Serikat dengan Indonesia dalam hal kesiapan menghadapi bencana," kata Penjabat (Pj) Konsulat Amerika Serikat untuk Sumatera Kristy Mordhorst, di Banda Aceh, Selasa.

Pernyataan itu disampaikan Kristy Mordhorst usai melaksanakan kegiatan Crisis Management Exercise atau simulasi tanggap bencana bersama TDMRC Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh dan Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), di Banda Aceh.

Simulasi bencana tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati 20 tahun tsunami Aceh dan 75 tahun hubungan bilateral Amerika Serikat dengan Indonesia.

Simulasi itu diikuti oleh instansi yang menangani kebencanaan dari lima provinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, dan Lampung. Difasilitasi spesialis pelatihan manajemen krisis kebencanaan dari Foreign Service Institute Kemenlu Amerika Serikat, Michael Jack.

Kristy mengatakan, dengan penguatan hubungan ini, kedua pihak diharapkan cukup siap menangani dan merespons jika terjadi bencana.

Menurut dia, penguatan hubungan ini akan sangat memudahkan kedua pihak untuk saling berbagi informasi ketika bencana terjadi.

"Ketika bencana terjadi, sudah pasti semua pihak perlu mengetahui siapa saja yang dapat dihubungi agar mendapatkan informasi lebih lanjut," ujarnya.

Dia menegaskan simulasi tanggap bencana memang harus dilakukan setiap saat dan oleh siapapun, seperti di Amerika baru-baru ini mengalami dua badai hebat, dan belum sepenuhnya paham dalam menangani situasi tersebut.

"Oleh karena itu, perlu dilakukan latihan agar mereka tahu bagaimana respons ketika bencana terjadi," kata Kristy.

Dalam kesempatan ini, Michael Jack menegaskan pelatihan kebencanaan sangat diperlukan mengingat musibah alam itu sudah pasti akan terjadi.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: AS perkuat hubungan kesiapsiagaan bencana dengan Indonesia