Indonesia berpeluang jadi pemimpin AI negara berkembang

id menkomdigi,meutya hafid,kecerdasan buatan,ai,kemkomdigi ai

Indonesia berpeluang jadi pemimpin AI negara berkembang

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid (kiri) saat melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden Kebijakan Publik YouTube, Leslie Miller di Kantor Google Paris, Prancis pada Minggu (10/2/2025). ANTARA/HO-Kemkomdigi

Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dalam adopsi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) di kalangan negara berkembang.

“Ini membuka peluang juga untuk Indonesia menjadi salah satu pemimpin khususnya untuk embracing atau menerima, mengadopsi AI bagi negara-negara berkembang,” kata dia pada pembukaan Kongres Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) yang berlangsung secara daring, diakses Minggu.

Ide ini juga ia ungkapkan seusai Menkomdigi kembali dari AI Action Summit di Paris, Perancis, usai pertemuan dengan Presiden Perancis, Emmanuel Macron.

Dalam kesempatan tersebut, Meutya menyampaikan bahwa Eropa, khususnya Perancis, sedang berusaha untuk menjadi pemimpin dalam bidang kecerdasan buatan, di tengah persaingan ketat antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang juga berlomba untuk memimpin teknologi AI global.

“AI ini bukan menjadi diktean negara-negara besar, tapi justru harus memperhatikan negara berkembang seperti Indonesia, harus memperhatikan global south, kerja sama selatan, sebagaimana yang kita gaungkan di Asia-Afrika,” kata Meutya.

Pengembangan AI, katanya, seharusnya tidak hanya berpihak pada kepentingan negara maju, tetapi juga memperhitungkan kebutuhan negara berkembang. Oleh karena itu, kerja sama dengan negara-negara Global South menjadi faktor kunci dalam memperkuat posisi Indonesia dalam lanskap AI dunia.

Negara-negara berkembang di kawasan Asia, Afrika, dan Pasifik Selatan terus menunjukkan pertumbuhan dalam pemanfaatan teknologi AI. Oleh sebab itu, Meutya menekankan pentingnya kesetaraan dalam tata kelola AI global agar negara-negara berkembang tidak hanya menjadi pasar, tetapi juga memiliki kesempatan berkontribusi sebagai inovator.

Lebih lanjut, Menkomdigi berharap Kongres FJPI 2025 dapat berperan dalam mengedukasi jurnalis perempuan agar lebih siap menghadapi kemajuan AI.

Baca juga: Revolusi digital, Tools for Humanity hadirkan teknologi pembeda manusia dengan AI

Baca juga: Airlangga sebut digitalisasi RI kejar target pertumbuhan delapan persen

Baca juga: Menkomdigi minta UMKM di Kampung Cyber manfaatkan AI agar segera naik kelas



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menkomdigi: Indonesia berpeluang jadi pemimpin AI negara berkembang

Pewarta :
Editor: Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2025