Yogyakarta (ANTARA) - Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menyatakan bakal mengerahkan intelijen untuk mencegah praktik "nuthuk" atau penarikan harga tak wajar oleh oknum pedagang makanan di kawasan Malioboro saat musim libur Lebaran 2025.
"Jadi jangan coba-coba 'nuthuk' ya, saya akan mengarahkan intel untuk jajan itu nanti uji cobanya gitu," ujar Hasto Wardoyo di Balai Kota Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, intelijen yang diterjunkan bertugas melakukan uji coba pembelian di warung-warung sebagai bagian dari pengawasan terselubung terhadap pelaku usaha di sentra wisata belanja di Kota Gudeg.
Selain mengerahkan intelijen, pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah cepat atau "quick win" bersama Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta untuk menekan potensi kecurangan harga.
Salah satunya adalah dengan memasang daftar tarif standar di setiap warung, disertai penomoran warung secara sistematis.
"Kita pasangi tarif, begitu ya. Jadi daftar tarif ini, terus di bawahnya ada tulisan agar membayar sesuai dengan tarif itu," ujar mantan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ini.
Menurut dia, penomoran warung akan memudahkan para konsumen atau wisatawan melapor jika terjadi kasus "nuthuk".
"Kalau ada orang 'ditutuk' itu jelas laporannya, 'Oh ini warung nomor sekian ya', gitu," lanjutnya.
Selain itu, Pemkot Yogyakarta juga menyediakan hotline khusus bagi wisatawan yang menjadi korban "nuthuk".
Hasto menjamin, apabila ada laporan masuk dari konsumen, tim akan segera turun langsung ke lokasi untuk melakukan penindakan.
"Begitu ada 'nuthuk', kita akan langsung datangi. Ketika laporan itu masuk, kita langsung responsnya cepat, itu yang kita buat sistem 'quick win' ya, cepat dan unggul," tutur Hasto Wardoyo.