Korban gempa Myanmar bertambah jadi 2.800 orang

id Myanmar,Korban meninggal,Gempa

Korban gempa Myanmar bertambah jadi 2.800 orang

Tangkapan layar- personel INASAR menjalankan operasi pencarian dan pertolongan terhadap korban bencana pada sebuah kompleks perumahan pegawai negeri sipil (PNS) yang runtuh karena gempa bumi di Thukha Theiddhi Ward, Naypyidaw, Myanmar, Rabu (2/1/2025). ANTARA/HO-INASAR/Basarnas

Tokyo (ANTARA) - Jumlah korban meninggal akibat gempa bumi berkekuatan 7,7 magnitudo yang mengguncang Myanmar pekan lalu terus bertambah. Hingga Rabu (3/4), pemerintah militer mengonfirmasi lebih dari 2.800 orang tewas dan 4.600 lainnya terluka dalam bencana yang memperparah krisis kemanusiaan di negara tersebut.

Bencana tersebut semakin memperparah krisis kemanusiaan di negara yang dilanda perang saudara tersebut, ditambah lagi jumlah korban dikhawatirkan terus bertambah, karena ratusan orang masih terjebak di bawah reruntuhan di Mandalay, kota terbesar kedua di negara itu yang berdekatan dengan pusat gempa, di tengah keterbatasan alat berat.

Data korban terbaru itu dirilis setelah tiga kelompok bersenjata etnis minoritas yang tergabung dalam sebuah aliansi mengumumkan gencatan senjata sepihak selama satu bulan dalam pertempuran mereka melawan militer sehari sebelumnya, demi mendukung upaya bantuan gempa.

Baca juga: Pascagempa Myanmar, Indonesia kirim personel USAR

Baca juga: "Seperti Kiamat", Warga Myanmar ceritakan dahsyatnya gempa kembar magnitudo 7,7

Aliansi Tiga Bersaudara, yang terdiri dari Tentara Arakan, Tentara Aliansi Demokrasi Nasional Myanmar, dan Tentara Pembebasan Nasional Ta'ang, menyatakan pada Selasa bahwa mereka tidak akan melancarkan operasi ofensif dan hanya akan bertindak untuk membela diri guna memastikan kelancaran operasi kemanusiaan.

​​​​​​​Gencatan senjata sepihak juga telah diumumkan pada Sabtu oleh pemerintahan paralel yang dibentuk oleh anggota pemerintahan sipil Aung San Suu Kyi yang digulingkan dalam kudeta Februari 2021.

Sementara itu, pihak militer belum mengatakan akan menghentikan serangannya. Menurut laporan media setempat, mereka terus melakukan serangan udara di wilayah kekuasaan pasukan oposisi yang terdiri dari beberapa kelompok pemberontak etnis minoritas dan pemerintahan Pemerintah Persatuan Nasional.

Pada Rabu, Junta mengatakan lebih dari 1.500 anggota tim penyelamat asing sedang melakukan operasi evakuasi setelah gempa kuat di Myanmar.

Pada hari yang sama, tim medis asal Jepang tiba di Yangon untuk mengirim pasokan bantuan darurat, termasuk perlengkapan sanitasi, air, dan alat pemurni air.

Sumber: Kyodo-OANA

Baca juga: Jumlah korban tewas gempa Myanmar capai 1.700

Baca juga: Kemenhan bantu 12 ton logistik untuk Myanmar

Baca juga: Fakta penting seputar gempa di Myanmar





Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Korban meninggal akibat gempa Myanmar bertambah jadi 2.800 orang

Pewarta :
Editor: Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2025