Bantul (ANTARA) - Kepolisian Resor Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tetap melakukan patroli untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah hukum kabupaten ini usai libur Lebaran 2025.
"Meski Operasi Ketupat Progo 2025 resmi berakhir, kepolisian tetap melakukan monitoring dan patroli rutin di wilayah yang masih ramai dikunjungi masyarakat seperti pusat perbelanjaan dan tempat wisata," kata Kapolres Bantul AKBP Novita Eka Sari di Bantul, Kamis.
Kapolres mengatakan hal tersebut sebagai wujud dan komitmen Polri untuk terus hadir di tengah masyarakat guna memberikan rasa aman, termasuk mengantisipasi potensi gangguan kamtibmas usai lebaran.
"Kami berharap masyarakat tetap menjaga ketertiban, menjalin silaturahmi dengan damai, dan terus membangun komunikasi dengan aparat keamanan. Kami siap membantu kapan pun dibutuhkan. Keamanan bukan hanya tugas Polri, ini tanggung jawab bersama," katanya.
Kapolres Bantul mengatakan institusi Polri akan terus bekerja lebih keras agar masyarakat semakin aman dan kehidupan bermasyarakat semakin tertib di Bantul.
"Masih banyak PR (pekerjaan rumah), mohon dukungan dan doa dari masyarakat agar polisi di Bantul diberikan kesehatan dan keberkahan dalam melaksanakan tugas," katanya.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana menyebutkan beberapa kejadian dan gangguan kamtibmas yang terjadi di wilayah Bantul selama Operasi Ketupat Progo dari 23 Maret sampai 8 April 2025, tercatat sebanyak 23 kasus.
Menurut dia, dari 23 kasus yang terjadi dalam kurun waktu selama 17 hari operasi ketupat tersebut didominasi tindak pidana pencurian dengan pemberatan (curat), kemudian kejadian penggelapan dan penganiayaan.
Dia mengatakan, jika dibandingkan dengan angka kriminalitas dan gangguan kamtibmas di Bantul selama Operasi Ketupat Progo 2024 mengalami kenaikan 35,29 persen, atau yang tercatat sebanyak 17 kasus.
Sedangkan untuk kejadian kecelakaan lalu lintas selama Operasi Ketupat Progo 2025, kata dia, tercatat sebanyak 77 kejadian atau mengalami peningkatan tujuh kasus atau 10 persen dibandingkan dengan tahun 2024 yang sebanyak 70 kejadian.
"Selama Operasi Ketupat Progo 2025, pihak kepolisian juga melakukan tindakan berupa tilang sebanyak dua kali dan memberikan sebanyak 640 teguran kepada pelanggar lalu lintas," katanya.
Selain kecelakaan lalu lintas, kata dia, selama operasi ketupat terjadi insiden kecelakaan laut di pantai selatan Bantul berjumlah empat kejadian, dengan lima korban berhasil selamat, sementara satu korban lainnya masih belum ditemukan.