Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta berupaya membentuk karakter anak usia dini melalui kegiatan kompetisi kreasi dolanan atau mainan tradisional dari barang bekas bertajuk "Semarak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)".
"Pembentukan karakter dalam pendidikan anak usia dini sangat penting mengingat usia ini sering disebut sebagai masa emas," kata Wakil Bupati Bantul Aris Suharyanta di sela kegiatan "Semarak PAUD 2025" digelar di Rumah Dinas Bupati Bantul di Bantul, Rabu.
Dengan menyiapkan pendidikan anak usia dini secara matang, katanya, juga dapat mendorong terwujud generasi Indonesia Emas Tahun 2045.
"Pemkab Bantul memang menekankan pentingnya pendidikan anak usia dini dan salah satu unsur pentingnya memang pendidikan karakter karena ini fondasi utama untuk membentuk generasi Bantul yang cakap serta mendorong terwujudnya generasi Indonesia Emas 2045," katanya.
Ibu PAUD Kabupaten Bantul Emi Masruroh Halim mengatakan dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan peluncuran buku panduan Deep Learning Khas Kejogjaan untuk PAUD. Bacaan ini selaras dengan tema yang diambil dalam "Semarak PAUD 2025".
Baca juga: Sleman gelar Gebyar Kreativitas PAUD Holistik Integratif
Dia mengatakan tema "Deep Learning Khas Kejogjaan untuk Membentuk Karakter Anak Usia Dini" dipilih dengan harapan anak-anak usia dini di Bantul dapat memahami dan karakter budaya dan khas Yogyakarta dalam kegiatan sehari-hari.
"'Semarak PAUD' ini adalah apresiasi untuk anak-anak PAUD Bantul atas prestasi yang mereka dapatkan. Tema tahun ini agar anak-anak usia dini di Kabupaten Bantul dapat memahami dan melaksanakan karakter khas keyogyaan di kesehariannya," katanya.
Kompetisi kreasi dolanan atau mainan tradisional dari barang bekas dalam "Semarak PAUD" diikuti ratusan anak usia dini dari perwakilan masing masing kecamatan se-Kabupaten Bantul.
Selain kreasi dolanan, juga digelar lomba menggambar dengan tema "Budaya Bantul di sekitarnya" dan lomba bertutur dalam Bahasa Jawa bagi peserta yang merupakan pendidik PAUD aktif dan terdaftar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
Baca juga: Pemerintah orkestrasi program PAUD HI untuk Indonesia Emas 2045
Baca juga: Museum di Indonesia harus menjadi inspiratif untuk dongkrak kunjungan wisatawan