Jakarta (ANTARA) - Proses seleksi untuk menentukan kepala sekolah Sekolah Rakyat resmi dimulai. Sebanyak 190 calon terpilih dari sekitar 600 pendaftar awal kini tengah menjalani tahapan wawancara yang dilaksanakan secara daring demi menjangkau peserta dari berbagai penjuru Indonesia.
Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Prof Mohammad Nuh menegaskan bahwa proses seleksi ini menjadi titik krusial dalam membangun pondasi Sekolah Rakyat yang akan segera berjalan.
“Dari 190-an peserta, akan kita ambil 60-an kepala sekolah. Ini tahap penting karena mereka akan menjadi ujung tombak Sekolah Rakyat,” ujar Nuh, saat ditemui di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Kamis.
Seleksi ini bukan hanya soal memenuhi syarat administrasi atau gelar akademik. Tim formatur menggarisbawahi pentingnya tiga kompetensi utama yang harus melekat pada setiap calon kepala sekolah. Pertama, empati sosial yang tinggi. Ini menjadi syarat mutlak, mengingat Sekolah Rakyat dirancang untuk anak-anak dengan latar belakang kehidupan yang tidak biasa.
“Kepala sekolah harus punya empati sosial dominan. Tapi itu saja tidak cukup,” tegas Nuh.
Baca juga: Mensos sebut ada 65 titik siap selenggarakan Sekolah Rakyat tahun ini
Kompetensi kedua, menurut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini, adalah kemampuan menjadi motivator ulung. Kepala sekolah tidak hanya harus menginspirasi, tetapi juga mampu membangkitkan semangat dan kepercayaan diri para siswa yang mungkin telah kehilangan arah atau harapan.
“Mereka harus bisa membangkitkan self-confidence, membangkitkan semangat juangnya. Jadi petarung,” katanya lantang.
Tak kalah penting, kompetensi ketiga adalah wawasan yang luas. Ini diperlukan agar kepala sekolah mampu menjadi pembimbing menyeluruh bagi siswa—tak hanya menyemangati, tetapi juga membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan hidup.
Setelah melewati tahap seleksi, peserta yang lolos akan menjalani pelatihan dan magang di sekolah-sekolah percontohan yang mencerminkan karakter Sekolah Rakyat. Selanjutnya, mereka juga akan terlibat dalam pelatihan calon guru yang akan mengisi Sekolah Rakyat.
Baca juga: Mensos upayakan beasiswa bagi lulusan Sekolah Rakyat
Proses seleksi ini, tambah Nuh, dilakukan dengan seksama dan akan melibatkan diskusi lintas kementerian untuk memastikan kualitas para pemimpin pendidikan ini.
Perekrutan tidak berhenti di kepala sekolah saja, tetapi akan dilanjutkan dengan pemilihan wali asrama, wali asuh, serta guru—semuanya wajib mengikuti masa pelatihan intensif.
“Insya Allah pertengahan Juli, Sekolah Rakyat sudah mulai berjalan,” pungkasnya.
Baca juga: DPR kunjungi keluarga tidak mampu calon siswa Sekolah Rakyat di Bantul Yogyakarta
Baca juga: Wamensos pastikan siswa Sekolah Rakyat dari keluarga tidak mampu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Seleksi Kepala Sekolah Rakyat dimulai tekankan tiga kompetensi utama