Jakarta (ANTARA) - Usulan untuk menjadikan stair lift di kawasan Candi Borobudur sebagai fasilitas permanen kini mendapatkan perhatian serius. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menyatakan bahwa usulan tersebut layak untuk dipertimbangkan setelah mendapat masukan dari berbagai pihak yang mendukung keberadaan fasilitas ini sebagai solusi akses jangka panjang, terutama bagi pengunjung dengan keterbatasan fisik.
Hasan Nasbi menyampaikan hal ini seusai membuka acara Public Diplomacy di Jakarta, Rabu, menjelaskan bahwa awalnya, stair lift yang dipasang di Candi Borobudur memang direncanakan sebagai fasilitas sementara,namun seiring dengan berkembangnya masukan dari komunitas Buddhis dan pemerhati kebudayaan, muncul dorongan untuk menjadikannya fasilitas permanen.
“Rencana awalnya memang stair lift itu dibuat sementara. Tapi sekarang muncul masukan dari sejumlah kelompok, baik dari komunitas Buddhis maupun pemerhati kebudayaan, yang meminta fasilitas itu dijadikan permanen,” kata Hasan.
Usulan ini sejalan dengan semangat untuk menjadikan situs budaya lebih inklusif, membuka akses bagi lebih banyak kalangan, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik.
Baca juga: Borobudur akan dijadikan pusat spiritualisme dan kebudayaan
Hasan pun mencontohkan beberapa situs bersejarah di dunia yang telah mengadopsi akses serupa, seperti Akropolis di Yunani dan sejumlah situs bersejarah di Vietnam yang sudah lebih dulu menyediakan lift atau stair lift untuk pengunjung lansia atau dengan keterbatasan gerak.
"Kalau kita main ke Akropolis juga ada lift. Di beberapa situs sejarah di Vietnam pun begitu, ada stair lift yang membantu akses bagi lansia atau orang dengan keterbatasan gerak. Jadi usulan ini rasanya cukup baik," ungkapnya.
Meskipun demikian, Hasan menegaskan bahwa keputusan akhir mengenai hal ini tetap berada di tangan kementerian terkait, Dewan Cagar Budaya, serta pengelola kawasan Candi Borobudur. Proses diskusi lebih lanjut akan dilakukan secara menyeluruh, dengan melibatkan semua pemangku kepentingan.
"Apakah jadi permanen atau tidak, tentu akan ada rapat resmi dan pertimbangan dari para pemangku kepentingan. Tapi sebagai sebuah usulan, ini sangat layak untuk didengar," tambahnya.
Baca juga: Saat Jet Kolet jadi bintang baru kuliner Borobudur di Festival Suadesa 2025
Hasan juga menyoroti pentingnya menjadikan situs warisan budaya seperti Candi Borobudur dapat diakses oleh semua kalangan tanpa terkecuali. Menurutnya, cagar budaya adalah milik bersama yang harus bisa dinikmati oleh semua orang, tanpa ada yang terhalang oleh usia atau keterbatasan fisik.
“Cagar budaya kita harus jadi milik bersama. Jangan sampai ada yang merasa terhalang menikmati sejarah karena faktor usia atau keterbatasan fisik,” kata Hasan.
Fasilitas stair lift ini dipasang berdasarkan permintaan dari Pemerintah Perancis, dalam rangka kunjungan resmi Presiden Emmanuel Macron pada 28-29 Mei 2025.
Baca juga: Wamenpar minta masyarakat memaklumi pembatasan naik Candi Borobudur
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PCO: Usulan "stair lift" permanen di Borobudur layak dipertimbangkan
