Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menargetkan produksi perikanan tangkap di provinsi ini mencapai 7.000 ton sepanjang tahun 2025.
"Kami yakin sesuai target 7.000 ton tahun ini bisa tercapai," kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP DIY Catur Nur Amin di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, hingga akhir Mei 2025, total produksi perikanan tangkap di wilayah pesisir selatan DIY telah mencapai sekitar 2.000 hingga 3.000 ton.
Meski masih jauh dari target tahunan, pihaknya optimistis jumlah itu akan terus meningkat seiring masuknya musim panen ikan di sejumlah titik pendaratan utama di DIY.
"Kalau lihat tren tiap tahun, produksi bisa melonjak pada paruh kedua tahun karena ada musim ikan layang dan tongkol yang biasanya melimpah di perairan Gunungkidul," ujarnya.
Baca juga: DKP: Kesadaran masyarakat DIY atas bahaya ikan invasif meningkat
Catur menjelaskan kondisi musim pancaroba saat ini tidak terlalu berdampak terhadap aktivitas nelayan, terutama bagi yang memiliki armada tangguh.
Namun demikian, tantangan justru muncul saat fase bulan terang yang membuat permukaan laut menjadi terlalu terang sehingga ikan cenderung berenang ke kedalaman.
"Kalau musim pancaroba, asal kapalnya masih bagus, nelayan tetap bisa melaut. Tapi saat bulan terang, itu yang jadi kendala karena ikan sulit naik ke permukaan," kata dia.
Menurut Catur, beberapa jenis ikan yang mendominasi hasil tangkapan nelayan di DIY pada musim ini meliputi tongkol, tuna, cakalang, serta ikan layang yang menjadi komoditas andalan dari Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Sadeng, Gunungkidul. "Kalau di bagian barat Gunungkidul sedang memasuki musim ikan layur," ujar dia.
Baca juga: Pemkab Bantul jaga ketersediaan ikan agar cukupi kebutuhan
Baca juga: Pemkab Bantul susun rencana induk pembangunan dermaga ikan di Pantai Depok