Sleman (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan Pelayanan Jaminan Kesehatan Khusus (Jamkesus) Terpadu Bagi Penyandang Disabilitas Plus Terintegrasi Menjaga Disabilitas Bermasalah Kronis atau "Gadis Manis", Rabu.
Kegiatan dalam rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) tahun 2025 tingkat Kabupaten Sleman ini digelar di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman berkolaborasi dengan Bapel Jamkessos DIY dan Dinas Kesehatan DIY.
"Kegiatan ini bukti nyata hadirnya pemerintah terhadap kondisi kesehatan warganya, khususnya bagi penyandang disabilitas," kata Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa.
Menurut dia, keterpaduan pelaksanaan Jamkesus dan "Gadis Manis" bukan sekadar kebijakan administratif, melainkan sebuah lompatan besar dalam pelayanan kesehatan yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
"Saya berharap dengan adanya pelayanan Jamkesus Terpadu Plus Terintegrasi 'Gadis Manis' ini, hambatan-hambatan tersebut dapat sedikit demi sedikit kita kurangi, bahkan kita hilangkan, sehingga saudara kita penyandang disabilitas mendapatkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh, cepat, inklusif dan manusiawi," katanya.
Ia mengatakan penyandang disabilitas adalah bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat.
"Penyandang disabilitas memiliki hak yang sama untuk hidup sehat, memperoleh pelayanan kesehatan yang layak, mengakses pendidikan, serta berpartisipasi dalam pembangunan," katanya.
Danang mengatakan negara dan pemerintah wajib hadir untuk memastikan semua warga masyarakatnya memperoleh layanan yang sama.
"Mari kita jadikan momentum ini untuk memperkuat kolaborasi, memperluas jangkauan layanan, dan meneguhkan komitmen bahwa penyandang disabilitas adalah bagian integral dari pembangunan Kabupaten Sleman," katanya.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DIY Endang Pamungkassiwi mengatakan Jamkesus ini adalah implementasi kebijakan Gubernur DIY yang menginstruksikan bahwa seluruh warga masyarakat memiliki hak mengakses layanan kesehatan yang sama.
"Kegiatan ini merupakan rangkaian HKN Ke-80. Kemudian peserta yang hadir adalah peserta yang telah mendaftar secara daring atau online dan telah dilakukan verifikasi apakah sudah mendapat alat bantu sebelumnya dan akan ditentukan oleh dokter kami alat bantu apa yang dibutuhkan," katanya.
Adapun jumlah peserta lolos verifikasi yakni 92 peserta, dan 74 berasal dari Kabupaten Sleman.
Layanan yang diberikan adalah Posbindu, pengukuran alat bantu kesehatan, pemeriksaan dokter umum, skrining torch, skrining homecare dan pemeriksaan dokter spesialis KFR.
